Bijak Dalam Memilih Dan Beda Pilihan

  • Sumo

Hidup identik dengan pilih memilih, mulai memilih makanan, minuman, pakaian, pasangan, tempat tinggal, pemimpin, bahkan keyakinan/ agama sebagai jalan hidup. Proses memilih membutuhkan pertimbangan mulai dari selera, rasa, kecenderungan, kemampuan, lingkungan, bahkan keyakinan.

Di masa anak-anak, kita memilih karena tertarik dari warnanya, bentuknya dan rasanya, yang lebih didominasi karena selera dan rasa, seperti memilih balon, es krim, permen dan mainan. Di masa remaja, pilihan kita karena pengaruh teman-teman dan trend yang berkembang saat itu, sehingga lebih didominasi oleh lingkungan dan kecenderungan, seperti memilih mie pedas berlevel, baju trend terbaru, HP keluaran terbaru, dll.

Saat dewasa tentu pilihan kita sudah lebih matang dengan pertimbangan kemampuan finansial, partisipasi dalam perubahan perabadan yang lebih baik lagi. Juga tidak kalah mantapnya, pilihan kita dengan pertimbangan keyakinan/agama sebagai bentuk pertanggungjawaban kelak di akhirat ketika ditanyakan semua amal kita selama hidup di dunia.

Tidak lama lagi negara kita akan melaksanakan pesta demokrasi berupa Pemilihan Umum (Pemilu) untuk memilih anggota legislatif mulai DPRD II (Tingkat Kota/Kabupaten), DPRD I (Tingkat Provinsi) dan DPR RI (Tingkat Pusat), DPD dan Presiden. Pesta yang mengikutsertakan seluruh warga Indonesia untuk melakukan proses penting memilih wakil-wakil rakyat dan pimpinan tertinggi di negeri ini 5 tahun yang akan datang. Satu orang satu suara (one man one vote), tiap warga negara Indonesia mempunyai satu hak yang sama, tidak ada perbedaan dari profesi, jabatan, latar belakang, agama dan sosial budaya. Kuantitaslah yang menentukan menang atau kalah, bukan kualitas.

Sikap bijak dalam memilih pemimpin sangat diperlukan, karena pada pundak merekalah kita titipkan amanah yang berat dan berdampak sangat besar bahkan pertanggungjawabannya dunia akhirat. Contoh pemimpin ideal dan tersukses sepanjang jaman adalah Nabi Muhammad SAW yang  memiliki sifat yang dapat menjadi landasan kriteria pemimpin yang kita pilih :

  1. Pemimpin yang Jujur (Siddiq)

Rasulullah bersabda, “Ada tiga kelompok yang pada hari kiamat Allah tidak akan berbicara kepada mereka, Allah tidak akan membersihkan mereka, Allah tidak akan memandang mereka, dan mereka akan disiksa dengan azab yang sangat pedih (yaitu); “Orang tua yang berzina, penguasa yang bohong (tidak jujur), dan orang miskin yang sombong.”(HR Muslim).

  1. Pemimpin yang dapat dipercaya (Amanah)

Tidaklah seorang hamba yang diserahi Allah untuk memimpin rakyat, lalu ia meninggal dunia dalam keadaan curang terhadap rakyatnya, kecuali Allah mengharamkannya masuk surga.” (HR Bukhari)

  1. Pemimpin yang Bertanggung Jawab

“Dari ‘Abdullah bin Umar r.a., Rasulullah saw bersabda: “Ketahuilah setiap dari kalian adalah seorang pemimpin, dan kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin orang banyak akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan isteri pemimpin terhadap keluarga suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, budak juga seorang pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari)

  1. Pemimpin yang Ahli dan Cerdas

Seorang pemimpin haruslah orang yang ahli dan cerdas. Keahlian ini meliputi berbagai hal, termasuk menata kewarganegaraan yang akan membawa negara dan rakyat pada kestabilan di berbagai bidang, baik kemananan, ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.

Memberikan kepercayaan kepada yang bukan ahlinya merupakan suatu tanda kehancuran, sebagaimana Rasulullah saw pernah bersabda,”Apabila sifat amanah sudah hilang, maka tunggulah terjadinya kiamat”. Orang itu bertanya, “Bagaimana hilangnya amanah itu?” Nabi menjawab, “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat“. (HR Bukhari).

  1. Pemimpin yang Mencintai dan Dicintai Rakyat

Rasulullah SAW bersabda,”Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian.” (HR Muslim).

                Berusaha semaksimal mungkin memilih pemimpin terbaik adalah hak dan kewajiban kita, kalaupun ada yang berbeda pilihan tetaplah bijak dalam mensikapinya. Tetaplah menjaga persatuan dan kesatuan. Selamat berpesta dengan tetap bertanggungjawab bahwa kitapun sudah menjadi pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan kita masing-masing. (H. Suratno, Ketua IKADI Kab. Madiun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.