Saudaraku, Kita sering melihat, orang yang benar dipersalahkan, dan orang bersalah justru dikuti. Orang mulia dihinakan, dan orang hina dimuliakan. Orang yang benar didustakan, dan orang berdusta dibenarkan. Orang bersalah divonis bebas, dan orang benar divonis bersalah. Itulah realita kehidupan, dimana semuanya sering terjadi, bahkan terkadang penampakannya dalam wujud yang sangat ekstrem. Mengapa demikian? Tentu semua itu karena: Perbedaan orientasi hidup, Perbedaaan pemikiran atau ide. Keterbatasan kemampuan memperjuangkan kebenaran, sehingga berdampak pada keterbatasan dalam mempengaruhi orang lain.
Banyak yang memilih gaya hidup hedonisme, memilih kondisi aman dan tidak memahami perjuangan juga tidak mau menanggung beban perjuangan, Ada pula orang yang bersikap lain di mulut lain di hati. Banyak yang berubah pikiran di tengah jalan, karena melihat ketiadaan relevansi antara tujuan dan gaya perjuangan. Banyak yang tergoda dengan fasilitas dan kesenangan dunia sehingga nekat menggunting dalam lipatan. Maka sadarilah, bahwa perjuangan kita belum seberapa, karena akan tiba masa dimana orang yang konsisten pada kebenaran, oleh Rasul SAW diibaratkan sebagai orang yang menggenggam bara api. Ya Rahman,
Karuniakan pada kami kebijaksanaan, kecerdasan, istiqomah dan kesabaran dalam memperjuangkan idealisme hidup. (@msdrehem)