Manusia adalah hamba Allah yang tidak luput dari kesalahan dan dosa. Termasuk berbuat salah dan dosa kepada sesamanya. Namun, sebab adanya alasan tertentu, beberapa muslim mungkin belum sempat mohon maaf atas kesalahannya yang diperbuat kepada orang lain hingga orang yang bersangkutan meninggal dunia. Memohon maaf atas perbuatan salah yang dilakukan kepada orang lain merupakan kewajiban bagi tiap muslim.Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
عن أَبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عن النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: مَنْ كَانتْ عِنْدَه مَظْلمَةٌ لأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ مِنْ شَيْءٍ فَلْيتَحَلَّلْه ِمِنْه الْيَوْمَ قَبْلَ أَلَّا يكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ، إنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمتِهِ، وإنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سيِّئَاتِ صاحِبِهِ، فَحُمِلَ عَلَيْهِ
“Barangsiapa yang berbuat zalim kepada saudaranya, baik terhadap kehormatannya maupun sesuatu yang lainnya, maka hendaklah ia meminta maaf kepadanya sebelum tidak ada lagi dinar dan dirham. Jika ia punya amal salih, maka amalannya itu akan diambil sesuai dengan kadar kezaliman yang dilakukannya. Dan jika ia tidak punya kebaikan, maka keburukan orang yang ia zalimi itu dibebankan kepadanya,” (HR Bukhari).
Namun, meminta maaf menjadi perkara yang mustahil bila orang yang bersangkutan telah meninggal dunia. Syekh Muhammad Shalih al Munajjid mengatakan, ada sejumlah solusi dari permasalahan tersebut. Hal yang paling utama adalah memohon ampunan kepada Allah, Layaknya hakim, Allah memutuskan apakah kesalahan hamba diampuni atau tidak. Keputusan Allah tentunya adil dan tidak mendatangkan kerugian.
Allah berfirman dalam surah Al Zumar ayat 53 yang menyebutkan bahwa Dia adalah Dzat yang Maha Pengampun,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Di samping itu, cara yang dapat dilakukan seorang muslim untuk menebus dosa kepada orang yang sudah meninggal dunia adalah mendoakannya. Doa dari seorang muslim yang masih hidup kepada mukmin yang telah meninggal dunia merupakan amalan jariyah bagi yang telah pergi.
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh.” (HR Muslim).
Cara lain yang dapat dilakukan adalah menyambung silahturahmi dengan karib kerabat. Hal ini sesuai hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar yang menyatakan pentingnya silaturahim.
“Bentuk kebaktian kepada orang tua yang paling tinggi, menyambung hubungan dengan orang yang dicintai bapaknya setelah ayahnya meninggal.” (HR Muslim). (aca)