Mewarisi Mukjizat Abadi

Andaikata kita diberi warisan tongkat Nabi Musa atau tulang rahang untanya Nabi Syam’un Al-Ghazi tentu hanya menjadi koleksi benda antik, tidak bisa untuk membelah laut atau membabat musuh lagi. Tetapi Rasul Muhammad shalalallahu alaihi wasallam telah diberi Al-Qur’an yang suci dan penuh dengan kemuliaan. Sejak awal Al Qur’an telah memuliakan Malaikat yang membawa Al-Qur’an yaitu malaikat Jibril. Lanjutkan membaca

Ramadhan akan Berakhir

Kita sudah berada di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Oleh karenanya sudah waktunya kita untuk meningkatkan dan menambah amal ibadah kita. Agar semua amal kita selama hari-hahri yang sudah kita jalani berakhir dengan amal-amal yang terbaik.. Karena penentu dari setiap amal itu ada di penghujungnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya nilai amal itu ditentukan oleh bagian penutupnya (HR. Bukhari dan yang lainnya).  Lanjutkan membaca

Reka Mesra dengan Al-Qur’an

Al-Qur’an memiliki keindahan yang luar biasa, dari segi susunan kalimat, pemilihan kata, maupun penempatan kosakatanya. Keindahan bahasa Al-Qur’an ini tidak terlepas dari unsur-unsur yang dibahas dalam ilmu balaghah. Beberapa Keistimewaan bahasa Al-Qur’an diantaranya Diturunkan dalam bahasa Arab yang fasih, sempurna, dan universal. Al Qur’an Sebagai mukjizat untuk menundukkan kesombongan orang Arab atas bahasa dan sastra mereka. Lanjutkan membaca

Meraih Pahala I’tikaf

I’tikaf dengan menetap di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah merupakan ibadah yang sangat mulia, sehingga Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam senantiasa melakuannya pada setiap Ramadhan  semenjak beliau hijrah sampai beliau diwafatkan Allah..‘Aisyah berkata:“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya, kemudian isteri-isteri beliau pun beri’tikaf setelah kepergian beliau. (HR. Bukhari  dan Muslim). Abu Hurairah berkata : “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf pada setiap bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Dan pada tahun wafatnya, Beliau beri’tikaf selama dua puluh hari”. (HR. Bukhari) Lanjutkan membaca

Hidup Bersama Al Qur’an

Orang yang hidup bersama Al-Qur’an hidup dan beraktivitas di dunia ini sebagaimana juga manusia pada umumnya. Hanya saja yang membuat ia berbeda adalah bahwa ia memiliki orientasi ukhrawi. Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Al-Qashash (28) ayat 77 : Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi. Lanjutkan membaca

Mempuasakan Mata

Racun pandangan mata akan menyerang hati kita tatkala kita mengumbar pandangan mata dan mengarahkan pandangan kita pada hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Diantara pandangan-pandangan mata yang diharamkan, memandang lawan jenis yang bukan hak kita adalah yang paling berbahaya. Memanjakan pandangan kita pada barang-barang mewah di mal, pasar dan sejenisnya juga bisa mendatangkan racun bagi hati kita. Demikian pula terlalu banyak menggunakan penglihatan untuk hal-hal yang sia-sia juga bisa meracuni hati kita. Lanjutkan membaca

Bersungguh-sungguh Berpuasa

Faktor pertama dan utama yang menjadikan Ramadhan sebagai bulan paling istimewa adalah, dipilihnya bulan tersebut bagi pelaksanaan fardhu puasa yang merupakan salah satu rukun asasi dalam Islam. Dan puasa, sebagaimana penegasan Allah, adalah salah satu sarana teristimewa untuk menggapai derajat ketaqwaan yang lebih tinggi  “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183). Lanjutkan membaca

Syetan Hanyalah Suporter

Bulan Ramadhan adalah bulan istimewa, karena Allah Ta’ala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengkhususkannya dengan berbagai bentuk keistimewaan yang tidak terjadi pada bulan-bulan yang lain. Salah satu keistimewaan khusus itu adalah dibelenggu dan dirantainya syetan-syetan selama Ramadhan, sehingga tidak bisa dengan bebas dan leluasa – seperti biasanya – menjalankan tugas utamanya sebagai pengganggu, penggoda dan pembisik jahat. Lanjutkan membaca

Berinteraksi dengan Al Qur’an

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil).” (QS.Al-Baqarah: 185). Ramadhan adalah momentum yang paling tepat dan kondusif untuk membangun dan meningkatkan keharmonisan hubungan dan interaksi dengan wahyu terakhir dari Allah ini, yakni dengan berkomitmen untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: Lanjutkan membaca

Siap Menyambut Ramadhan

Tidak lama lagi bulan Ramadhan akan datang. Ramadhan merupakan salah satu momentum paling istimewa dan paling utama, serta paling kondusif bagi kaum muslimin, secara individual maupun komunal, untuk melakukan upaya-upaya penempaan, perbaikan dan perubahan diri serta kehidupan dalam rangka mencapai tingkat keimanan, ketaqwaan dan keshalehan yang lebih tinggi, dan untuk menggapai derajat kepribadian mukmin-mukmin sejati yang diidam-idamkan. Lanjutkan membaca