Abdullah Bin Mubarak

Abdullah Ibnul Mubarok adalah putra dari Mubarok, seseorang yang bekerja di sebuah kebun milik seorang majikan yang kaya. Karena melihat akhlaq yang sangat mulia pada diri Mubarak, maka sang majikan kemudian menikahkan putrinya dengan Mubarak. Salah satu kisah akhlaq Mubarak yang menyentuh hati majikan adalah kisah ketikan sang majikan meminta Mubarak untu mengambilkan buah delima. Lanjutkan membaca

Perintah Shalat

Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya: Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: Aku telah didatangi Buraq. Yaitu seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari kaldai tetapi lebih kecil dari baghal. Ia merendahkan tubuhnya sehingga perut buraq tersebut mencecah bumi. Baginda bersabda lagi: Tanpa membuang waktu, aku lalu menaiikinya sehingga sampai ke Baitul Maqdis. Lanjutkan membaca

Kisah Isra Mi’raj

Ada banyak shahabat Nabi shalallahu alaihi wasallam yang meriwayatkan kisah isra miraj. Diantaranya: Umar bin Khattab, Anas bin Malik, Abu Dzar, Ibnu ‘Abbas, Jabir, Abu Hurairah, Ubay bin Ka’ab, Hudzaifah bin Yaman, Shuhaib, Ibnu Umar, Ibnu Mas’ud, dan Ali bin Abi Thalib –radhiallahu ‘anhum.Syaikh Albani mengumpulkan berbagai riwayat tentang isra mi’raj dan beliau bukukan dalam karya yang berjudul: Al-Isra wal Mi’raj. Lanjutkan membaca

Kekuatan Shalat

Ada seorang lelaki yang merayu-rayu seorang wanita agar mau melakukan zina dengannya. Segala jurus tipu daya ia lakukan untuk meruntuhkan keteguhan iman sang wanita. Memang, lelaki itu ganteng sekali, ditambah lagi ia sangat kaya dikampungnya. Wanita tersebut sebetulnya sudah bersuami. Ia adalah seorang istri yang taat kepada suaminya. Suaminya sendiri adalah seorang yang taat pula. Lanjutkan membaca

Membuka Pintu Surga

Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih sore menjelang asar. Fatimah putri Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena kebutuhan di rumah makin besar. Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah, “Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sepeserpun.” Fatimah menyahut sambil tersenyum, “Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta’ala.” “Terima kasih,” jawab Ali. Lanjutkan membaca

Kezuhudan Ubay bin Ka’ab

Pada suatu hari Rasulullah saw. menanyainya, “Hai Abul Mundzir, ayat manakah dari Kitabullah yang teragung?” Orang itu menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Nabi saw. mengulangi pertanyaannya, “Abul Mundzir, ayat manakah dari Kitabullah yang teragung?” Maka ia menjawab, “Allah, tiada tuhan melainkan Ia, Yang Maha Hidup lagi Maha Pengatur.” (QS. Al-Baqarah: 255). Rasulullah saw. pun menepuk dadanya. Dan, dengan rasa bangga yang tercermin pada wajahnya, ia berkata, “Hai Abul Mundzir, selamat bagimu atas ilmu yang kamu capai.” Lanjutkan membaca

Janji Bertemu Di Surga

Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja’ bin Amr An-Nakha’i, ia berkata, “Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia kuat beribadah dan sangat rajin. Suatu saat dia mampir berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha’. Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia menyukainya. Dan ternyata, si wanita cantik ini pun begitu juga padanya. Karena sudah sama-sama menyukainya, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang melamarnya. Tetapi si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dojodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar. Lanjutkan membaca

Ubay Bin Ka’ab

Ubay bin Ka’ab ra. merupakan salah seorang penulis wahyu, dan hafal Alquran. Selama Ubay bin Ka’ab berdekatan dengan Nabi shalallahu alaihi wasallam, ia tidak putus-putusnya mereguk air yang manis dari telaga yang dalam itu. Setelah berpulangnya Rasulullah saw, Ubay bin Ka’ab menepati janjinya dengan tekun dan setia, baik dalam beribadah, dalam keteguhan beragama, maupun keluhuran budi. Disamping itu, tiada henti-hentinya ia menjadi pengawas bagi kaumnya. Lanjutkan membaca

Sejarah Nabi Muhammad

Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan di kota tandus Mekkah, dari keturunan Nabi Ismail, 571 tahun semenjak Nabi Isa dilahirkan. Muhammad kecil adalah anak yang malang. Betapa tidak, ia terlahir dalam keadaan yatim. Enam tahun kemudian, ia juga harus kehilangan ibunya. Terpaksalah ia hidup bersama kakeknya. Tapi itupun hanya berlangsung dua tahun, karena sang kakek pun akhirnya tiada. Pamannya yang bernama Abu Thalib-lah yang kemudian mengasuhnya selama waktu yang cukup panjang. Lanjutkan membaca

Kehati-Hatian Umar Bin Abdul Aziz

Suatu hari datanglah seorang utusan dari salah satu daerah kepada beliau. Utusan itu sampai di depan pintu Umar bin Abdul Aziz r.a dalam keadaan malam menjelang. Setelah mengetuk pintu seorang penjaga menyambutnya. Utusan itu pun mengatakan,”Beritahu Amirul Mukminin bahwa yang datang adalah utusan gubernurnya.” Penjaga itu masuk untuk memberitahu Umar yang hampir saja berangkat tidur. Umar pun duduk dan berkata,”Izinkan dia masuk.” Lanjutkan membaca