Allah subhanahu wata’ala berfirman Tahukah kamu (ya Muhammad) orang yang mendustakan hari pembalasan/agama? Itulah orang-orang yang menghardik anak yatim dan tidak berjuang untuk memberi makan orang miskin. Maka celakalah orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, yaitu mereka yang suka pamrih pada sesama dan enggan memberi pertolongan (QS. Al-Ma’un). Lanjut membaca
Arsip Kategori: Kajian
Hidup Bersahaja
Siapakah sosok yang pantas kita jadikan sebagai teladan terbaik? Dialah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Firman Allah Yang Maha Agung. “Sungguh telah terdapat pada diri Rasulullah itu teladan yang baik buat kalian (QS. Al Ahzaab 21).” Rasulullah adalah teladan terbaik karena tidak ada yang bisa menandingi keagungan akhlaqnya. Allah sendirilah yang telah memuji keagungan akhlaq Rasulullah. “Sungguh engkau (wahai Muhammad ) memiliki akhlak yang agung (QS Al-Qalam: 4).” Lanjut membaca
Bilal Bin Rabah
Sesaat setelah Rasulullah saw mengembuskan napas terakhir, waktu shalat tiba. Bilal berdiri untuk mengumandangkan azan, sementara jasad Rasulullah saw masih terbungkus kain kafan dan belum dikebumikan. Saat Bilal sampai pada kalimat, “Asyhadu anna muhammadan rosuulullaah (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)”, tiba-tiba suaranya terhenti. Ia tidak sanggup mengangkat suaranya lagi. Kaum muslimin yang hadir di sana tak kuasa menahan tangis, maka meledaklah suara isak tangis yang membuat suasana semakin mengharu biru. Lanjut membaca
Agar Dicintai Allah
Abu Abbas Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi ra, berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shalallahu alaihi wassallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah tunjukkan kepadaku suatu amalan yang apabila kulakukan, aku akan dicintai Allah dan dicintai manusia.’ Rasulullah saw bersabda, ‘Zuhudlah terhadap dunia pasti Allah mencintaimu, dan zuhudlah terhadap apa yang ada di tangan manusia, pasti manusiapun mencintaimu’.” ( HR. Ibnu Majah dan yang lain. Hadits ini hasan) Lanjut membaca
Mari Nilai Diri Sendiri
Hal terberat dari diri kita adalah “menilai” diri sendiri, karena ego kita akan berjuang memaklumi dan membela kesalahan dan kekurangan kita. “Hisablah dirimu di dunia, maka akan ringanlah hisab di akhirat nanti”. Ibarat perjalanan, hidup ini perlu pemberhentian sejenak untuk melihat kebelakang. Untuk evaluasi, kemudian berlanjut berjanji yang dibuat pada diri sendiri untuk memulai sesuatu yang baik dan menghentikan kebiasaan yang buruk. Lanjut membaca
Ayo Kita Merdeka
Merenungi peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 78 tahun ini. Di tengah gebyar peringatan dan hebohnya keramaian berbagai macam lomba-lomba. Ada sentilan dan renungan dalam hati, benarkah kita sudah merdeka dalam konteks pribadi. Mari kita tanyakan dalam diri kita masing-masing secara jujur tentang 8 hal ini: Lanjut membaca
Al Qur’an Surat Al A’laa
Surat ini terdiri atas 19 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah (yang diturunkan di Mekkah) dan diturunkan sesudah surat At-Takwiir. Nama Al-A’laa diambil dari kata “al-A’laa” yang terdapat pada ayat pertama, yang artinya “Maha Tinggi”. Dalam riwayat-riwayat hadis, surat ini juga disebut sebagai surat “Sabbih/sabbaha” (Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah). Lanjut membaca
Jauhi Ghibah
Ghibah atau nenggunjing keburukan orang lain adalah perbuatan dosa yang diharamkan dan berisiko mendapat siksa yang berat. Diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan tentang hal tersebut ketika ditanya oleh seseorang sahabat. “Ghibah itu lebih berat dari pada zina, bagaimana bisa?”, tanya sahabat. Rasulullah menjelaskan, “Seseorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung terima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang ghibahnya” (HR At Thabrani). Lanjut membaca
Berinteraksi Dengan Keluarga
Allah subhanahu wata’ala berfirman : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (QS Ali ‘Imran: 159). Lanjut membaca
Menjaga Tiga Pokok Agama
Ada tiga pokok di dalam ajaran agama Islam yang harus senantiasa menjadi perhatian utama kita. Pertama adalah tentang Allah subhanu wata’ala. Kedua tentang Rasul-Nya. Dan yang ketiga tentang Al-Qur`anul-Karim. Aspek paling penting dalam konteks hubungan kita dengan Allah adalah ketundukan dan ketaatan terhadap perintah dan larangan-Nya, bukan sekadar keyakinan tentang keberadaan-Nya. Lanjut membaca