Terkait dunia dan semua isinya Rasulullah shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda: “Sekiranya dunia ini lebih berarti di sisi Allah dari satu sayap nyamuk, maka tidaklah diberikan kepada orang kafir, walau seteguk air”. (HR. At-Tirmidzi). Dari hadits ini kita memahami banyak pelajaran dan pengembangan penjabarannya, antara lain.
Pertama, Semua kekayaan dan kemewahan yang ada di seluruh dunia ini, lebih hina, lebih sepele dan lebih kecil dari satu sayap nyamuk. Kedua, Semua kekayaan dan kemewahan yang diberikan oleh Allah kepada siapapun, itu tidak selamanya menjadi tanda cinta Allah kepadanya. Ketiga, Makhluk yang paling dicintai oleh Allah, Nabi Muhammad -Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam- hidup miskin dan wafat dalam keadaan miskin (tawadhu’).
Keempat, Apapun bentuk kenikmatan di dunia ini, hanya bermanfaat jika diberkahi oleh Allah. Berkah Allah hanya didapatkan jika sumbernya halal dan digunakan di Jalan yang disenangi oleh Allah. Kelima,. Dunia ini dengan semua kenikmatannya pasti kita tinggalkan, atau justeru kenikmatan dunialah yang meningalkan kita secara bertahap atau sekaligus dan mendadak. Keenam, Cinta kepada dunia tidak boleh berlebihan, agar tidak menghalangi amal ibadah, akhlak mulia dan da’wah, untuk kesejahteraan kita di akhirat dan di dunia. (msd)