Dalam rangka perhelatan Rakorwil IKADI Aceh dan membuka sesi Training Da’i Milenial, Sekjen Ikatan Dai Indonesia (IKADI), DR. Ahmad Kusairi menyampaikan beberapa point penting tentang Dakwah yang Rahmatan Lil Alamin. Ia menguraikan bahwa “Rahmatan lil’alamin” merupakan watak agama Islam yang kita anut. Sehingga dari landasan ini para dai bisa menerobos tantangan dakwah yang dinamis dan fluktuatif. Adapun yang menjadi karakter penyubur bagi sifat rahmatan lilalamin adalah Pertama, dengan menyikapi perbedaan tanpa ada arogansi dan penuh sikap ta’aruf. Sehingga tidak terjadi gesekan di masyarakat, tidak muncul saling cerca dan hina apalagi yang diperkarakan bukan hal yang pokok.
Kedua, menawarkan makna dan warna dakwah yang komperehensif. Artinya, dakwah jangan hanya seputar ta’lim dan mimbar masjid. Tapi mencakup pendidikan, sosial dan ekonomi, yaitu semua usaha yang dilakukan untuk menyeru ke jalan Allah. Ketiga, menghadirkan sikap dakwah yang penuh optimisme. Hendaknya lebih menekankan sangka baik atau husnuzan dan fleksibel atas atas hal yang tidak prinsipil. Keempat, hendaknya seorang dai dapat memenuhi mimpi baik ummat untuk masa depannya. Yaitu dengan meyakini bahwa keyakinan kepada Allah dan sikap istiqamah akan mendatangkan pertolongan Allah.
Kelima, masing masing mesti mendapatkan haknya. Artinya jangan sampai ada hak-hak orang lain yang terabaikan, termasuk hak penganut agama lain. Atau dengan memastikan bahwa semua wilayah (peluang amar ma’ruf- nahi mungkar) telah tersentuh oleh warna dakwah kita. Poin-poin di atas disampaikan oleh Dr. Ahmad Kusairi dalam materi “Langkah Dakwah Islam yang Rahmatan Lilalamin di Indonesia” di Grand Hotel Permata Hati Blang Oi, Banda Aceh 9-10 Maret 2019. (sumber: ikadi.or.id)