Halal Bihalal IKADI Jawa Timur

  • Sumo

Alhadulillah telah dilaksanakan Halal Bihalal Pengurus IKADI Se Jawa Timur. Acara yang dilksanakan secara Online itu diikuti oleh Jajaran pengurus wilayah dan pengurus daerah se Jawa Timur. Kegitan yang digelar pada hari Sabtu (20/5) malam itu diikuti lebih dari seratus peserta. Dalam sambutnnya ketua PW IKADI Jawa Timur Dr. M. Baihaqi mengajar seluruh pengurus untuk menjaga kebersamaan dan saling melengkapi. Ibarat sepasang sepatu yang harus saling beriringan dalam perjalanan.

Dalam acara halal bihalal tersebut ada Nasehat Halal BI Halal yang disampaikan oleh ustadz Ahmad Baihaqi dari Bangil Pasuruan. Diantara nasehat-nasehatnya adalah:

  1. Terkait Ibadah Ramadhan dimana kita full ibadah Perlu muhasabah diri bagaimana ibadah kita apakah diterima atau tidak oleh Allah SWT

وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ﴾ [ المؤمنون: 60]

Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka,

  1. Apakah ibadah kita memberi pengaruh terhadap perubahan kualitas diri kita ke arah yang lebih baik (taqwa) dalam ibadah, akhlak dan kontribusi dakwah

Ada 7 ayat dikaitkan antara iman dan taqwa diantaranya

Surat Al-Hadid Ayat 28

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Orang yang bertaqwa punya kekuatan pengendalian diri

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ﴾ النازعات: 40

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya

  1. Apa bentuk wujud kongkrit dari pengendalian diri kita ? diantara contoh cerita Al-Qur’an adalah kisah nabi Yusuf AS.

Surat Yusuf ini turun saat Nabi Saw di masa amul huzni

لَقَدْ كَانَ فِيْ قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۗ مَا كَانَ حَدِيْثًا يُّفْتَرٰى وَلٰكِنْ تَصْدِيْقَ الَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيْلَ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ࣖ

Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur’an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman Yusuf: 110

 

Bagaimana Nabi Yusuf As mampu mengendalikan diri dari semua tantangan yang beliau hadapi sejak kecil sampai berada di wilayah kekuasaan

Allah mengatakan bahwa beliau من المحسنين

Kita para da’i Ikadi ini harus memiliki kemampuan pengendalian diri sebagaimana kisah Nabi Yusuf As

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.