Hidayah Al Qur’an

  • Sumo

Al Qur’an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam dan membacanya adalah ibadah. Kurun waktu turunnya Al Qur’an selama 23 tahun sejak diangkatnya Nabi Muhammad saw pada usia 40 tahun hingga wafatnya beliau pada usia 63 tahun. Al Qur’an merupakan sumber utama dan pertama bagi kaum muslimin, di dalamnya terdapat segala hal tentang petunjuk kehidupan sebagaimana salah satu firman Allah yang artinya; Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (QS.An Nahl:89).

Sedangkan sunnah atau hadits Nabi saw adalah sumber dan prinsip hukum kedua setelah Al Qur’an. Allah swt berfirman yang artinya; Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.(QS.An Nisa:59).  

Dengan demikian Al Qur’an dan Sunnah Nabi saw keduanya merupakan satu kesatuan utuh yang tidak boleh dipisahkan dan dikesampingkan dan  menjadi landasan prinsip dan sumber hukum bagi keseluruhan sistem kehidupan umat Islam.

Sejak awal ketika Nabi Muhammad saw dipersiapkan oleh Allah subhanahu wata’ala sebagai Nabi, beliau sengaja dilahirkan di tengah situasi masyarakat jahiliyah Qurasiy yang sebenarnya, dalam catatan sejarah secara geografis dan budaya bangsa Quraisy belum pernah berinteraksi dan bersentuhan dengan dua kekuatan budaya dunia saat itu yaitu persi dan romawi. Sama halnya dengan Nabi Saw beliau adalah seorang nabi yang terlahir dari kalangan bangsa Quraisy yang ummi yang belum mengenal baca dan tulis saat itu, dan beliau juga belum pernah mempelajari ajaran apapun dari kitab-kitab samawi sebelumnya seperti Taurat dan Injil. 

Dalam kondisi seperti itulah Allah swt sengaja ingin membuktikan kepada manusia akan orisinalitas ajaran yang dibawa oleh nabiNya, beliau langsung mendapatkan wahyu Allah melalui malaikat Jibril as. Wahyu itu disampaikan secara periodik selama 23 tahun, sebagiannya merupakan jawaban langsung atas masalah dan persoalan yang dihadapi oleh Nabi Saw dan para sahabatnya yang dikenal kemudian dengan istilah Asbabun nuzul , sebagian lainnya menjelaskan kembali jejak rekam sejarah persitiwa umat terdahulu serta peristiwa lain yang mengiringi kehidupan beliau. Subhanallah, inilah fakta sejarah yang tak terbantahkan akan kebenaran kenabian dan ajaran Islam yang dibawa oleh Muhammad saw.

Melihat posisi Al Qur’an yang demikian strategis, dan pengaruhnya yang sedemikian kuat dalam sejarah kehidupan umat Islam, maka sudah seharusnya umat ini memperhatikan, mempelajari dan mengamalkan Al Qur’an secara sungguh-sungguh, sehingga prinsip nilai dan ajarannya dapat diaktualisasi dalam kehidupan nyata ditengah-tengah tantangan dan problematika kehidupan modern saat ini. (ahm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.