Ada seseorang bertanya kepada ustadz berkenaan dengan niat ganda. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ustadz, Apakah boleh niat lebih dari satu untuk ibadah sunnah yang sejenis dalam satu waktu? Misalnya sholat sunnah rowatib qobliyah, sholat tahiyatul masjid dan sholat sunnah setelah wudhu. Atau puasa sunnah hari Senin, diniatkan juga untuk puasa ayyamul bidh atau puasa sunnah di bulan Syawal. Apakah mendapat pahala 3 atau bagaimana? Matur nuwun atas jawabannya Wassalamu’alaikum wr wb.
Jawaban: Wa’alaikumussalaam wr wb.
Para Ulama’ membolehkan untuk menggabungkan niat dalam ibadah sunnah, jika yang satu diperintah tersendiri secara dzatnya dan memiliki fadhilah tersendiri sedang yang satunya hanya digambarkan secara mutlak atau umum serta tidak ada fadhilah secara khusus.
Contoh : boleh menggabungkan niat shalat tahiyatul masjid dengan niat shalat rawatib. Shalat tahiyatul masjid tidak digambarkan fadhilahnya secara khusus.
Rasulullah hanya melarang seseorang duduk di masjid sebelum melaksanakan shalat dua rakaat. Maka, segala shalat dua rakaat yang dikerjakan sebelum seseorang duduk sudah disebut shalat tahiyatul masjid, baik itu shalat rawatib, shalat hajat, sunah wudhu’, shalat taubat dan seterusnya. Maka shalat ini bisa digabungkan dengan shalat sunnah rawatib yang memilik fadhilah tersendiri.
Contoh lain: Menggabungkan puasa Syawal dengan puasa Daud, puasa Ayyam Bidh dan Senin Kamis adalah boleh.
Pada puasa Ayyam Bidh, puasa Senin Kamis dan puasa Daud tidak digambarkan fadhilah tertentu. Maka puasa-puasa ini bisa digabungkan niatnya dengan puasa sunnah Syawal yang memiliki perintah tersendiri dan fadhilah tersendiri
Demikian, semoga Allah berkenan untuk memberikan petunjuk kepada kita semua ke jalan yang diridhoi-Nya
Wallahu a’lam bishshawaab
Wassalaamu ‘alaikum wrwb.