Saudaraku, Iman dalam diri ini terbangun berawal dari ilmu. Pengembangan iman selamanya membutuhkan tambahan ilmu, walaupun iman tentu saja bukan hanya ilmu. Karena iman adalah keyakinan, kesadaran, cinta, cara berfikir, kesucian, semangat, kerja keras, ibadah,akhlak, da’wah, dan seterusnya. Semua itu berawal dari ilmu dan senantiasa memerlukan ilmu. Orang yang beriman mempunyai cara berfikir yang jauh berbeda dengan cara berfikir yang belum beriman. Orang yang beriman sesuai dengan keyakinannya, sesuai dengan kesadarannya, sesuai dengan cintanya yang imani. Orang beriman dituntut untuk berfikir strategis, berfikir untuk masa depan keislaman anak cucu, generasi pelanjut. Orang beriman mempertimbangkan serangan musuh, sarana dan bentuk serangan mereka, dan membangun kekuatan untuk mengalahkan mereka secara damai.