Kendala Ibadah

  • Sumo

Ibadah dalam Islam  bertujuan untuk merealisir hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhannya,  disamping untuk  memperkokoh kepribadiannya dan meningkatkan hubungan horizontal sesama manusia atau alam lingkungannya.  Dengan disyariatkannya ibadah ini, seorang muslim diharapkan menjadi manusia  yang mulia akhlaknya dan lurus prilakunya sebagai cerminan  ketakwaannya.

Ibadah merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Tuhan lewat pengontrolan diri dan rasa tunduk kepada-Nya sehingga dia tetap ingat akan kedudukan dirinya sebagai hamba yang akan kembali kepada-Nya. dan membutuhkan pertolongan-Nya. اياك نعبد واياك نستعين Artinya: Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan . (Al Fatihah 5).

Faktor-faktor yang membuat malas beribadah kepada Allah

Meskipun manusia menyadari bahwa hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah, namun sifat manusia yang lemah membuat mereka malas menjalankan ibadah. Syetan selalu berupaya menyesatkan manusia agar mereka lalai dan malas dalam melakukan aktivitas hidupnya. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan manusia malas dalam beribadah kepada Allah. Diantaranya adalah kemaksiatan, perut yang kenyang, fisik yang lemah, kurangnya berdoa, kebodohan, dan lingkungan yang buruk.

Kemaksiatan. Terbiasanya seseorang dalam melakukan maksiat, menyebabkan jauhnya seseorang dari ibadah kepada Allah. Syetan biasanya menggoda melalui syahwat manusia. Menuruti nafsu syahwat merupakan penghalang bagi seseorang untuk beribadah kepada Allah. Maksiyat adalah virus jahat yang bersemayam di dalam diri kita yang siap merontokkan kekuatan kita untuk beribadah. Para ulama salafussaleh jika ketinggalan kebajikan pada hari tertentu, mereka langsung mengintrosepeksi diri, dan bertanya kepada diri masng-masing, dosa apa yang telah saya lakukan sehingga saya ketinggalan sebuah ibadah?

Perut yang kenyang. Perut adalah tempat makanan dan minuman, juga tempat mengolah makanan sekaligus sumber kesehatan dan penderitaan. Sifat malas dan berat melakukan suatu pekerjaan ketika seseorang makan atau minum secara berlebihan. Termasuk di antaranya adalah untuk beribadah kepada Allah Swt.

Dalam hadits Nabi Saw, Dari al-Miqdam bin Ma’dikarib r.a. berkata bahwa dia mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Bagi anak Adam tidak ada wadah yang lebih buruk untuk dipenuhi daripada perut. Cukup bagi anak Adam beberapa suapan makanan yang dapat menegakkan tulang belakangnya, maka apabila ia harus makan banyak, hendaklah ia menjadikan sepertiga isi perutnya untuk makanan, sepertiga yang lain untuk minum, dan sepertiganya lagi untuk nafasnya.” (HR Turmudzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)

Fisik yang Lemah. Rasulullah saw bersabda, “Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah dibandingkan dengan mukmin yang lemah.” (HR Muslim). Sesorang yang kuat fisiknya membuat dia bersemangat untuk tetap taat dalam beribadah kepada Allah. Islam sangat mementingkan keseimbangan antara kesehatan jiwa dan kesehatan badan.

Kebodohan, Tidak adanya ilmu membuat seseorang tidak mengetahui hakekat ibadah kepada Allah swt, sehingga menimbulkan kemalasan untuk beribadah kepada Allah.  Disinilah pentingnya ilmu pengetahuan agama yang menuntun seorang hamba untuk mengetahui untuk apa dia harus beribadah kepada Allah.

Lingkungan yang buruk, Lingkungan yang buruk dapat membuat seseorang malas dalam beribadah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.