Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Al Qur’an yang artinya: “Dan pada sebagian dari malam, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari“. (QS. Al-Insan: 26). Ayat ini merupakan ayat terakhir yang berbicara tentang perintah sholat malam, yang dikorelasikan oleh Imam Ibnu Katsir dengan surat Al-Isra’: 79, dan surat Al-Muzzammil: 1-4. Perbedaanya ada pada redaksi sholat malam yang digunakan oleh ketiga ayat tersebut. Di surat Al- Isra’: 79 digunakan istilah ‘tahajjud’. Di surat Al-Muzzammil digunakan istilah qiyamul layl. Dan di surat Al-Insan: 26 diperintahkan dengan bahasa ‘Sujudlah’, yang dipahami oleh Imam As-Sa’di dengan makna sholat malam.
Sholat malam, Qiyamul Layl atau tahajjud merupakan ibadah sholat sunnah unggulan yang dijalankan di waktu malam. Waktunya dimulai dari selesai shalat isya’ hingga sebelum fajar. Meskipun ada waktu yang lebih utama, yaitu waktu sepertiga malam, saat Allah swt turun ke bumi untuk memberi keutamaan kepada hamba-hambaNya yang sedang beribadah. Rasulullah saw bersabda: ”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 1808)
Sholat malam yang diwajibkan kepada Rasulullah saw dan disunnahkan kepada ummatnya, memiliki beberapa keutamaan. Diantaranya:
Pertama, Dikategorikan sholat sunnah yang paling utama setelah sholat fardhu. Rasulullah saw bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ : شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ ، وَأفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ : صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim, no. 1163)
Kedua, Sholat malam merupakan kebiasaan orang-orang shalih. Artinya, diantara parameter keshalihan seseorang terletak pada pembiasaan menunaikan sholat malam. Allah swt mengingatkan tentang cirihamba-hambaNya yang mulia di surat AdzDzariyat: 17-18:
ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻗَﻠِﻴﻠًﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻣَﺎ ﻳَﻬْﺠَﻌُﻮﻥَ ﻭَﺑِﺎﻟْﺄَﺳْﺤَﺎﺭِ ﻫُﻢْ ﻳَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﻥَ
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).”
Di dalam hadits, Rasulullah saw menyebut keutamaan sholat malam sebagai kebiasaan orang-orang shalih, media taqarrub kepada Allah swt, dan sarana menghapus dosa dan kesalahan,
ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﻘِﻴَﺎﻡِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﺩَﺃْﺏُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴْﻦَ ﻗَﺒْﻠَﻜُﻢْ، ﻭَﻫُﻮَ ﻗُﺮْﺑَﺔٌ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺑِّﻜُﻢْ، ﻭَﻣُﻜَﻔِّﺮَﺓٌ ﻟِﻠﺴَّﻴِّﺌَﺎﺕِ، ﻣَﻨْﻬَﺎﺓٌ ﻋَﻦِ ﺍْﻹِﺛْﻢِ
“Lakukanlah shalat malam oleh kalian, karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian. Ia pun dapat mendekatkan kalian kepada Rabb kalian, menghapus segala kesalahan dan mencegah dari perbuatan dosa.” (HR. Tirmidzi)
Ketiga, Rasulullah saw berpesan kepada sahabatnya Abdullah bin ‘Amr bi Al-Ash ra agar tidak meninggalkan sholat malam. Pesan ini menunjukka keutamaan sholat malam bagi umat Rasulullah saw
يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ
“Wahai ‘Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan. Dahulu ia rajin mengerjakan shalat malam, namun sekarang ia meninggalkannya.” (HR. Bukhari, no. 1152)
Keempat, Khusus di bulan Ramadhan yang mulia, disunnatkan sholat malam yang berlangsung setiap malam, yang tidak ada di bulan yang lain yang dikenal dengan istilah sholat taraweh. Hal ini menambah semangat untuk meraih keutamaan Ramadhan dengan sholat malam, yang dijanjikan ampunan dosa oleh Allah swt.
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ –
“Barangsiapa melaksanakan sholat malam di bulan Ramadhan (sholat tarawih) atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 2009 dan Muslim no. 759).
Terdapat beberapa keutamaan lain dari ibadah agung ini yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah saw, para sahabatnya, dan orang-orang shalih setelahnya. Mudah-mudahan kita diberi kemudahan dan taufiq untuk dapat mulazamah sholat malam, terlebih di bulan Ramadhan ini. Aamiin. (Dr. Atabik Luthfi, MA)