Setiap orang beriman pasti ingin mencintai dan meneladani sang panutan yaitu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Karena demikian itu adalah bagian dari keimanannya. Hal ini berdasarkan Hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda dalam satu hadits: “Tidak sempurna keimanan setiap kalian sampai aku lebih kalian cintai daripada orang tua kalian, daripada anak kalian, dan daripada seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim). Untuk bisa benar-benar mencintai Nabi Muhammad SAW, bisa dilakukan hal-hal berikut ini:
Pertama, menguatkan keimanan di hati secara umum. Karena cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW itu merupakan salah satu buah, hasil, wujud, implementasi dan pembuktian dari keimanan kepada Allah atau keimanan tauhid dalam Islam secara umum. Sehingga jika keimanan tauhid meningkat di hati seseorang, maka rasa kecintaan kepada Baginda Nabi SAW-pun insyaallah akan meningkat pula secara otomatis.
Kedua, meningkatkan ilmu dan pemahaman Islam yang terkait akidah kenabian dan kerasulan Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang mengisi bagian kedua dari dua kalimat syahadat.
Ketiga, memperbanyak pengenalan dan pengetahuan tentang pribadi beliau, sirah (sejarah hidup) beliau, akhlak beliau, perjuangan dakwah beliau, dan seterusnya. Intinya tentang segala hal yang bisa membuat seorang muslim semakin mengenal beliau dengan sosoknya yang paling sempurna sebagai idola, teladan dan panutan. Dimana dengan pengenalan yang baik dan pengetahuan yang memadai secara benar itu, seseorang akan menjadi lebih bisa mencintai serta menyayangi beliau. Dan itu pasti, selama cara pengenalan dan pengetahuannya benar. Karena seperti ungkapan yang sangat terkenal: Tak Kenal, Maka Tak Sayang!
Keempat, selalu berusaha menambah ilmu pengetahuan dan pengamalan tentang sunnah-sunnah beliau dalam berbagai aspek keislaman dan kehidupan.
Kelima, dengan banyak mengingat dan menyebut nama beliau utamanya meliaui ucapan doa atau dzikir shalawat. Karena dengan banyak bershalawat, disamping fadhilah dan pahalanya yang super istimewa, juga rasa cinta di hati kepada beliaupun insyaallah akan semakin tumbuh subur dan membesar.
Keenam, banyak berteman, bersama dan berada di lingkungan orang-orang saleh yang dikenal dengan cinta mereka yang jujur kepada Nabi Muhammad SAW dan kepada ajaran agama serta sunnah Beliau.
Ketujuh, tentu tak kalah pentingnya juga adalah dengan banyak-banyak berdoa dan bermunajat kepada Allah agar diberi karunia keimanan Islam yang jujur dan kecintaan yang tulus ikhlas kepada Baginda Nabi SAW pembawa risalah suci pamungkas. Karena rasa cinta yang benar terhadap apapun dan siapapun wabilkhusus terhadap seperti Baginda Sayyidina Rasulillah SAW, adalah merupakan karunia, anugerah dan nikmat pemberian dari Allah Ta’ala. Makanya kita harus selalu memintanya kepada-Nya. (AMJ)