Lailatul Qadar

  • Sumo

Lailatul Qadr adalah rahmat Alloh subhanahu wata’ala untuk umat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Meskipun rata-rata usianya pendek tapi berlimpah pahala. Seperti dengan karunia yang berupa turunnya malam Lailatul Qadar. Allah subhanahu wata’ala berfirman: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (Q.S Al-Qadr: 1-3). Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yunus, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Maslamah ibnu Ali, dari Ali ibnu Urwah yang mengatakan: bahwa di suatu hari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menceritakan tentang kisah empat orang lelaki dari kalangan kaum Bani Israil (di masa lalu); mereka menyembah Allah selama delapan puluh tahun tanpa melakukan kedurhakaan kepada-Nya barang sekejap mata pun. Beliau Shalallahu’alaihi Wasallam menyebutkan nama mereka, yaitu Ayyub, Zakaria, Hizkil ibnul Ajuz, dan Yusya’ ibnu Nun.

Ali ibnu Urwah melanjutkan kisahnya, bahwa lalu para sahabat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam merasa kagum dengan amalan mereka. Maka datanglah Jibril kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan berkata, “Hai Muhammad, umatmu merasa kagum dengan ibadah mereka selama delapan puluh tahun itu tanpa berbuat durhaka barang sekejap mata pun. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menurunkan hal yang lebih baik daripada itu.” Kemudian Malaikat Jibril ‘alaihissalam membacakan kepadanya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (Al-Qadar: 1 -3) Ini lebih baik daripada apa yang engkau dan umatmu kagumi. Maka bergembiralah karenanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan orang-orang yang bersamanya saat itu.

Sufyan As-Sauri mengatakan bahwa telah sampai kepadaku dari Mujahid sehubungan dengan malam kemuliaan lebih baik daripada seribu bulan. Bahwa amalan, puasa, dan qiyamnya lebih baik daripada melakukan hal yang sama dalam seribu bulan. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir.(BS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses