Manajemen Cemburu

  • Sumo

Cemburu adalah tanda cinta. Hanya saja ketika kecemburuan diungkapkan dengan cara yang tidak tepat akan menyebabkan masalah. Karena itu sikapilah kecemburuan dengan kepala dingin dan sabar. Ajaklah bicara dari hati ke hati untuk sama-sama memperbaiki hubungan di masa yang akan datang. Sepakatilah untuk menyudahi masalah yang menjadi sebab cemburu dan bukalah lembaran masa depan baru. Yang lalu biarlah berlalu dan tidak perlu diungkit kembali. Apa-apa yang terjadi dimasa lalu jika diungkit hanya membuat rasa sakit hati.

Bagaimana untuk mensikapi pasangan, ada beberapa saran yang disampaikan:

  1. Sikapilah pasangan anda dengan sikap sabar dan santai. Tidak perlu emosi yang berlebihan. Ketika pasangan anda berkata jujur dan telah mengatakan apa adanya, percayailah apa yang diakatakannya dan percayai pula bahwa pasangan anda sangat mencintai anda. Kewajiban manusia adalah mempercayai yang lahir, adapun yang di dalam batin di serahkan kepada Allah swt.
  2. Abaikan praduga yang macam-macam. Terkadang masalah yang tampak itu biasa saja. Tapi hal itu menjadi besar dikarenakan dibesar-besarkan oleh pikiran kita sendiri dan dibumbui dengan dugaan-dugaan yang belum pasti. Sehingga informasi yang biasa saja dan wajar-wajar saja menjadi masalah yang besar. Karena dibesar-besarkan oleh pikiran buruk.
  3. Anda dan pasangan anda hendaknya berlatih untuk saling mempercayai dan terbuka satu sama lain. Kepercayaan dan keterbukaan antar pasangani menjadi modal besar terciptanya kehidupan yang bahagia dalam rumah tangga. Kecurigaan dan ketertutupan akan memicu buruk sangka dan menjadi celah bagi setan untuk menggoda antar pasangan untuk bercerai. Setan amat senang jika pasangan pasangan bercerai, dan perceraian itu merupakan keberhasilan besar setan dalam menggoda manusia. Rasulullah saw bersabda: Dari Jabir radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ
“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau” (HR Muslim)

  1. Pernikahan anda hendaklah anda syukuri dan jangan anda rusak nikmat Allah dengan was-was dan dugaan yang tidak jelas. Ubahlah pikiran negatif kepada pasangan anda dengan pikiran positif. Semoga dengan demikian pikiran negatif berubah menjadi positif dan hilanglah keresahan dalam hati. (as)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.