Semoga kita semakin tenang karena tautan hati kita kepada Allah semakin kuat dan erat dibulan Ramadhan ini. Semoga kita semakin bahagia karena hati kita di genggam oleh Allah dengan Rahmatnya. Karena Allah cinta kita yang taat dengan aturan-aturannya, menahan lapar, menahan dahaga, keluarkan infaq, shodaqoh, berpayang-payah taraweh, yakinlah itu hal yang pasti membahagiakan kita. Meskipun kita dalam keadaan berhutang sekalipun, kita pasti tenang. Karena Allah pasti membantu kita menyelesaikan masalah hutang itu. Karena ketika ada masalah kita kembalikan pada Allah termasuk berhutang, itu masalah. Bahkan Rasulullah menjamin orang berhutang itu jika dia semakin ingat kepada Allah, Allah akan cepat selesaikan hutangnya.
Begitu hebatnya zikrullah, sampai masalah hutangpun beres jika kita punya hubungan sama Allah SWT. Misalnya, kenapa hutang ini suka ditampikan? Karena kita suka berhutang, misal motor-motor yang lewat ternyata cicilan, mobil-mobil yang lewat ternyata cicilan, rumah sedikit di perumahan ternyata cicilan, pernikahan ternyata nyicil juga. Diantara doa yang diajarkan kepada sahabat tentang berhutang ini sebagai bentuk zikir, sehingga menjamin meskipun berhutang tapi kita tidak akan stres. Allah yang maha kaya pasti membantu mereka yang terpaksa berhutang. “Ya Allah cukupkan aku dengan karuniamu, kayakan aku bukan karena kaya yang lain tapi karena engkau” ini contoh zikir.
Intinya adalah, semua orang ingin tenang dalam hidup ini, semua orang ingin bahagia, kenapa kita berlapar-lapar?, kenapa kita berpayah-payah menahan haus?, karena ingin bahagia dan itu memang resepnya. Kenapa demikian? Ingat!, bahagia itu ada dimana? Tenang itu ada dimana? Bukan karena ada polisi, bukan karena ada satpam di rumah kita, bukan karena kita dikitari oleh rumah mewah.
Lihat apa yang banyak terjadi, banyak kejahaan terjadi dari orang-orang yang tinggalnya dirumah mewah. Terutama ya korupsi, narkoba, selingkuhan, itu banyak terjadi juga yang tinggal dirumah rumah mewah. Walapun ada juga terjadi dirumah-rumah sederhana dan miskin.
Maksudnya adalah ternyata ketenangan itu ada di hati. Itu yang merasa tenang. Kita bertanya lagi, siapa yang menguasai hati itu? Kita? Tidak. Apalagi harta? Tidak. Makanya sangat lemah sekali orang yang hatinya disandarkan kepada harta. Hatinya seolah-olah merendahkan hatinya yang dikuasai oleh harta, apalagi kekeuasaan, oleh ketenaran. Tidak. Penguasa hati hanya satu Allah Aza Wazalla.
Ingat! Doa yang dipesankan Rasulullah kepada kita, tentang hati agar tetap kepada agama ini, “Wahai penguasa hati, teguhkan hatiku dalam agama-Mu”. Inilah yang kita butuhkan setiap saat, zikrullah ingat kepada Allah, aktivitas yang menghubungkan kita dengan Allah. Aktivitas yang menghubungkan hati kita bertemu penyerahan diri kepada Allah SWT. QS. Al-Ahzab 41-42 Allah mengingatkan kita begitu pentingnya kita untuk berzikir, “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan sebanyak-banyaknya, bertasbihlah kepadanya pagi hingga petang, petang hingga pagi”. Kata-kata banyak menunjukkan penting. Banyak harta?Penting, Banyak jabatan? Penting, banyak mobil? Penting, Banyak zikir? Penting sekali. Bahkan ulama memberikan cacatan tentang urgensi zikir bagi hati kita. “Zikir dihati itu bagaikan air untuk ikan”. Bisakah ikan hidup tanpa air?
Maka bisakah kita hidup tanpa zikrullah?. Oleh karena itu jika orang yang yang beraktivitas dan melupakan zikrullah, maka dia sedang tidak hidup. Begitullah yang diinfokan oleh baginda Rasulullah SAW. Ketika menjelaskan tentang perbedaan orang yang ahli zikir, yang senantiasa “hatinya kontak hubungan dengan Allah, ketika dia duduk, ketika dia berdiri, berbaring, hatinya kontak sama Allah”. Beda sekali sama orang yang tidak kontak sama Allah, apalagi dia yang hanya kontak dengan materi dunia ini.
Baginda Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang-orang yang berzikir kepada Allah bagaikan orang yang hidup dan mati”. Jauh sekali perbedaannya. Jika kita hayati seperti pentingnya air bagi ikan. Makanya ini gambaran yang sangat riil. Kenapa hidup kita tidak tentram, gara-gara orang kaya misalnya karena orang kaya itu tidak tenang dengan kekayaannya. Kenapa kita tidak tentram dengan penguasa yang kita dukung misalnya, karena dia tidak tentram dengan kekuasaannya. Sehingga yang terkena itu dibawahnya. Kenapa kita tidak tentram dengan tetangga kita?karena tetangga kita tidak tenang dengan Allah. Ini kuncinya ini masalahnya. Oleh karena itu jika kita ingin sarikan petuah Rasulullah mengatakan, “Perumpamaan orang yng berzikir kepada Allah dengan yang tidak, bagaikan ornag yang hidup dan mati”.
Ada sebuah ungkapan, “Jika kita berzikir kepada Allah, berarti hidup bersama Tuhan, oleh karena itu aman, tentram, damai hidup kita. Jika tidak berzikir kepada Allah berarti hidup bersama Hantu, hasilnya khawatir, apalagi stres, gundah gulana meskipun ia punya harta, kekuasaan, ketenaran. tetaptidak tenang karena bersama Hantu buka bersama Tuhan”.
Oleh karena itu kenapa kita tenang sekarang? Bersama Ramadhan, karena seluruhnya dengan ibadah. Full zikir kita. Mari kita ambil saripati ibadah itu adalah zikrullah. Zikrullah, zikrullah dan zikrullah. Semoga kita senantiasa bahagia, tenang, dengan zikrullah.