Saudaraku, sering kita melihat banyak orang yang sangat memuliakan orang-orang penting, pejabat dan orang kaya. Itu boleh. Sayangnya, di sisi lain mereka abai untuk memuliakan orang tuanya sendiri. Bahkan perilaku seperti ini banyak dilakukan oleh sebagian orang sukses. Kewajiban memuliakan istri juga sering diabaikan oleh suami. Sebaliknya, memuliakan suami sering juga dilalaikan istri.Karena orang tua sangat menuntut untuk dimuliakan, maka terkadang mereka sendiri lalai memuliakan anaknya bahkan hal itu dianggap tidak penting. Padahal, jangankan pada orang tua, pada istri, pada suami, atau pada anak sendiri; pada anak yatim pun Allah SWT menyuruh kita memuliakan. Bahkan, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam juga memerintahkan kita untuk memuliakan tamu, dan memuliakan tetangga. Rasulullah saw mencontohkan bagaimana beliau telah memuliakan orang yang membencinya. Rasulullah saw, juga mencontohkan bagaimana beliau memuliakan pembantu dan siapapun yang dianggap berkasta rendah oleh masyarakat.
Rasa untuk selalu memuliakan orang lain, memudahkan kita untuk bisa tersenyum manis, berlemah lembut, bertatakrama, berbagi kepedulian, dan mensyukuri kebersamaan. Memuliakan orang lain ada seninya, perlu dipelajari danĀ harus dinikmati. Selamat Berbagi Kasih Dengan Saling Memuliakan. Ya Rahman, Lembutkan hati kami agar kami mudah dan terbiasa memuliakan semua orang tanpa pilih kasih (@msdrehem)