Saudaraku, Rasul SAW dan para sahabat adalah mereka yang berhati lembut dan selalu banyak menangis karena cinta dan rindu pada Allah. Saat membaca Alquran, saat sholat, saat melihat kedukaan, saat mendengar nasehat, saat berziarah kubur, mereka menangis. Penyebab tangisan itu adalah hati mereka yang sangat bersih, karena tak pernah tersentuh makanan haram, perbuatan haram, perkataan haram, fikiran haram sehingga tak butuh topeng indah untuk menutupi aroma busuknya.
Mereka yang mudah menangis karena Allah adalah mereka yang berhasil mendapat cinta Allah karena hatinya secara otomatis selalu terhubung dengan Allah. Bandingkan dengan kita yang sangat berlebihan menikmati yang mubah, menyepelekan dosa, mengabaikan taubat dan jarang melantun istighfar untuk mencuci kotoran hati, tetapi bekerja keras ingin nampak sempurna di depan umum. Karena itu, lembutkan hati dengan tilawah, dzikir, qiyamul lail dan banyak berada di kesengsaraan orang.
Jika Masih saja sulit menangis karena Allah, maka tangisilah diri kita, tangisilah hati kita yang mungkin sudah mati dan tangisilah jiwa kita yang tidak bisa menampung sedikit saja tetesan keimanan, serta tangisilah mayat badan kita yang kita seret berjalan merajalela di muka bumi karena hakikatnya ia telah mati. Ya Rahman, bahwasanya Engkaulah yang menjadikan orang bisa tertawa dan menangis (An-Najm: 43), maka ampuni kami, lembutkan hati kami, berikan hidayah pada relung hati, sehingga mata kami bisa seperti mata milik Rasul SAW dan para sahabat yang mudah menangis. (@msdrehem)