Mendidik Diri Di Bulan Ramadhan

  • Sumo

Ramadhan adalah bulan yang mulia, dimana orang yang beriman diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh. Dianjurkan juga di bulan ini untuk memperbanyak amal kebaikan seperti sholat sunnah atau qiyamullail, sedekah, membaca Al Quran dan ibadah-ibadah lainnya. Ramadhan adalah bulan puasa dimana seseorang harus menahan lapar dan haus seharian, serta menghindari perbuatan yang bisa menrusak pahala ibadah puasa. Barangsiapa yang bisa menjalankan puasanya dengan baik maka seseorang akan memperoleh derajat orang-orang yang bertaqwa.

Selama bulan Ramadhan juga bisa menjadi sarana paling tepat untuk melatih kesabaran kita dalam seluruh aspek kehidupan. Yaitu kesabaran dalam melaksakan taat dalam beribadah kepada Allah dengan menahan lapar dan haus seharian. Sabar dalam meninggalkan maksiat. Karena kalau melakukan maksiat disaat berpuasa, akan merusak pahala puasa. Dalam suasana kebersamaan seseorang akan dilatih untuk bersabar dan tidak gampang marah. Apapun yang menimpahnya selama berpuasa, maka ia dilatih untuk menahan diri dan tidak gampang marah.

Ramadhan bulan latihan ketaatan dalam beribadah. Mungkin yang tidak terbiasa berpuasa, maka di Ramadhan ini akan berpuasa. Mungkin biasanya tidak sempat membaca Al Quran, di bulan ini akan terdorong untuk ikut membaca Al-Qur’an. Yang mungkin biasanya tidak shalat malam atau qiyamullail, di bulan ini kan terdorong untuk melaksanakanya. Mungkin yang terlupa untuk membayar zakat, maka di bulan Ramadhan ini akan membayarkannya. Yang tidak pernah i’tikaf, mungkin akan melakukannya meskipun di rumah.

Jelas ini bulan full taat, full ibadah, meningkatkan ruhiyah kita. Namun semua itu butuh kesabaran untuk mampu mejalankannya. Dan yang paling jelas adalah berpuasa itu butuh kesabaran ekstra. Sabar tidak makan, sabar tidak minum, sabar tidak bersenang-senang dengan istri demi menjalankan ketaatan pada Allah, dan lain-lain.

Ramadhan juga bisa dijadikan sarana untuk meninggalkan maksiat. Karena maksiat yang dilakukan di bulan Ramadhan akan merusak pahala puasa kita. Oleh karenanya puasa itu sebenarnya bukan hanya menahan diri dari lapar, dahaga dan bersenang-senang dengan istri saja, namun harus pula mampu menahan gejolak nafsu kita untuk tidak bermaksiat kepada Allah. Orang yang berpuasa harus mampu menguasai kedua mata sehingga tidak memandang hal-hal yang tidak pantas. Menguasai kedua telinga agar tidak asyik mendengarkan omongan yang bernilai maksiat. Menguasai lisan agar tidak mudah mengeluarkan kata-kata kotor, dusta dan keji. Menguasai kaki agar tidak melangkah kepada hal-hal yang buruk.

Bulan Ramadhan merupakan waktu paling tepat untuk melatih kesabaran kita. Sabar untuk taat berpuasa, menegakkan sholat, berinfaq dan bersedekah. Sabar untuk tidak berbohong, tidak menggunjing, tidak marah-marah, dan tidak menyakiti orang. Dan sabar dalam menghadapi setiap musibah yang menimpa diri kita. Semoga Allah menjadikan kita semua hamba-hamba-Nya yang sabar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.