Salam yang diucapkan seorang muslim pada muslim lainnya akan memotivasi dan mengokohkan persaudaraan. Hal tersebut ditekankan oleh Nabi saw dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Nabi saw bersabda: “Kalian tidak akan masuk surga sebelum beriman, dan kalian tidaklah beriman sebelum saling menyayangi. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang kalau kalian kerjakan niscaya kalian akan saling sayang menyayangi? Yaitu sebar luaskan salam di antara kalian.” (HR Muslim).
Hadist lain yang senada dengan di atas adalah “Dari Abdullah bin ‘Amru bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah saw: Islam manakah yang paling baik? Nabi saw menjawab: Kamu memberi makan dan memberi salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Melalui sabda Rasulullah saw tersebut, maka Abdullah bin Umar sangat mengupayakan dan mementingkan mengucapkan salam, sebagaimana kisah hadist di bawah ini: Suatu hari ketika Abdullah bin Umar ra. pergi ke pasar dan mengucapkan salam pada setiap orang yang dijumpainya, seseorang bertanya padanya. “Apa yang engkau lakukan di pasar wahai Ibnu Umar? Engkau tidak berniaga, tidak juga membeli sesuatu dan tidak menawarkan dagangan, engkau juga tidak bergabung dalam majelis orang-orang di pasar.” Ibnu Umar menjawab, ”Sesungguhnya aku pergi ke sana hanya untuk menyebarkan salam pada orang yang aku jumpai.”
Sungguh, menyebarkan salam merupakan adab yang istimewa dalam kehidupan masyarakat Muslim. Hadist lain yang berkait dengan salam diriwayatkan oleh Abu Umamah ra, dari Nabi saw: “Ada 3 perilaku (kondisi) yang kalau ketiga hal tersebut terlaksana maka rejeki saat hidupnya akan dijamin dan dicukupi semuanya (oleh Allah) dan saat meninggal akan disurgai. 3 perkara itu adalah :
- Jika masuk ke rumahnya, menyampaikan salam pada orang orang di rumahnya
- Saat keluar menuju masjid, maka orang tersebut dalam jaminanNYA
- Saat keluar rumah karena mencari ridlo Allah. (HSR. Abu Daud)
Betapa pentingnya hidup dalam jaminan dan kecukupan dari Allah. Karena itu, lakukan dan upayakan tiga keadaan seperti yang disampaikan Rasulullah saw. Bagi yang sudah berkeluarga maka kebutuhan pada rejeki menjadi sangat mendesak, untuk mengatasinya, hendaknya selalu mempraktekkan sabda Rasul saw, mengucap salam setiap masuk rumah.
Pada rumah tangga yang harmonis terdapat kemurahan rejeki yang halal, cukup bahkan banyak dan barokah. Rumah keluarga muslim sejatinya adalah surga, karena itu, perlakukan rumah sebagai surga. Berikan suasana dan aroma surga pada rumah agar rejeki tak terhalang untuk menghuninya.
Ketika ingin mengetahui bahwa seseorang itu dicintai oleh orang lain, maka patokannya bisa merujuk pada pendapat Umar bin Khotthob ra. Beliau menjelaskan dalam uraiannya:
“Ada 3 perkara yang mengindikasikan bahwa engkau sedang dicintai
- Memulai salamnya padamu
- Memberimu tempat dalam majlis
- Memanggilmu dengan nama terbaikmu
Masih tentang salam, sahabat Ammar bin Yasir juga memberi pedoman bahwa kesempurnaan iman seorang muslim tertandai oleh :
- Kemampuannya dalam mengendalikan diri
- Menyampaikan salam pada orang lain
- Berinfaq saat diri sendiri sedang butuh.., …(msd)