Seorang muslim yang mengaku mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, semestinya dia selalu berusaha untuk meneladani sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kehidupannya. Dia akan berusaha mencontoh apa-apa saja yang yang dilakukan oleh sang idola yaitu orang yang dicintainya. Mulai dari perilakunya, gaya hidup, sifat-sifatnya dan apa saja dari semua yang diketahui darinya. Dan bagi kita yang mengaku ahlus Sunnah Nabi SAW, akan selalu berusaha untuk meneladani semua sunnah-sunnah yang telah diajarkan oleh Beliau SAW. Dan sunnah Nabi SAW bisa meliputi seluruh aspek kehidupan. Mungkin sunnah-sunnah berikut ini yang bisa mulai kita teladani.Gunakanlah siwak. Hal ini perlu kita lakukan pada saat tertentu, seperti saat bangun tidur atau setiap hendak masuk ke masjid.Tujuannya adalah menjaga kesehatan gigi dan mencegah bau mulut.Biasakan mulut kita dalam keadaan harum jika kita akan sholat berjamaah agar tidak mengganggu orang lain disekitar kita. Berkumurlah dahulu, baru gunakan siwak untuk menggosok gigi. Jangan lupa untuk mencucinya serta memotongnya jika bagian ujung sudah kotor/rusak.
Biasakan minta ijin setiap masuk suatu ruangan. Ruangan yang dimaksud adalah bersifat umum, termasuk jika kita akan pulang kerumah sendiri. Biasakan memberi tahu Istri jika kita akan pulang agar Istri dapat menyiapkan segala keperluan kita. Adab ini tentu saja menjadi lebih utama jika kita berkunjung kerumah orang lain. Selanjutnya, biasakan mengetuk pintu dan mengucapkan salam sebelum masuk, kemudian tunggulah sampai kita dipersilahkan masuk. Pada saat kita masuk, jangan menatap kedepan secara langsung, melainkan tataplah kesamping karena bisa saja kita akan melihat sesuatu yang tidak layak dipandang ( misal yang membuka pintu adalah istri teman yang kita kunjungi). Demikian juga bila kita akan bergabung di suatu majelis, ucapkan salam dan mintalah ijin untuk bergabung.
Shalat 2 rakaat ketika kita akan masuk atau keluar rumah, khususnya ketika kita akan bepergian. Sholat bermanfaat untuk mencegah terjadinya hal buruk. Bahkan dianjurkan juga agar kita melakukan sholat 2 rakaat di masjid dimana kita biasa sholat, sebelum sampai kerumah. Jadi sholat 2 rakaat dimasjid ditambah 2 rakaat dirumah kita.
Mendengarkan adzan serta menjawab adzan, bahkan kita disunnahkan untuk mengangkat jari telunjuk kanan pada saat itu. Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang mendengarkan dan menjawab adzan pasti akan mendapat syafaat beliau.
Memberikan salam kepada anak kecil. Sunnah ini adalah merupakan indikasi dari penghargaan kita kepada anak kecil. Akan lebih baik lagi jika kita memberikan sesuatu kepada mereka, misalnya permen. Jadi, biasakanlah memberi salam kepada anak kecil, dimanapun dan kapanpun. Hal ini akan melekat pada memory mereka sehingga akan memberikan penghargaan kepada mereka. Ingat, jika kita terbiasa melakukan sunnah Nabi, maka kita juga akan dicintai Nabi dan Allah. Jikalau kita berjalan, baik berjalan kaki ataupun dengan memakai kendaraan, apabila kita sedang turun ataupun naik maka ucapkanlah sesuai sunnah Rasulullah SAW. Rasulullah bersabda: ” Kita terbiasa kalau naik ucapkan Allahu Akbar, kalau turun ucapkan Subhanallah.” ( H.R. Buchari).
Jangan memilih milih orang dalam memberikan salam. Kita disunnahkan untuk memberi salam, baik kepada orang yang kita kenal maupun tidak. Tentu saja kalau yang kita temui adalah seorang muslim akan berbeda ucapan salamnya dengan orang non muslim. Kalau untuk non muslim, kita cukup menjawab salam mereka. Misalnya mereka berkata selamat pagi, ya kita jawab selamat pagi. Salam yang diucapkan adalah Assalamualaikum Warahmatullah hi Wabarakatuh. Salam sebaiknya disertai dengan bersalaman. Semakin lama bersalaman, maka dosa kita akan semakin berguguran. Kalau mau diperkuat dengan menempelkan pipi ( sesama jenis), itu lebih baik karena akan mencerminkan semangat persahabatan. Terlebih lagi jika salaman disertai dengan percakapan yang menunjukkan keakraban. Sabda Rasulullah SAW “Maukah kutunjukkan kepada kalian suatu perkara yang akan menimbulkan cinta diantara kalian? Perkara itu adalah salam”.
Duduk ketika sedang minum. Dalam suatu hadits, satu-satunyanya kondisi yang diperbolehkan minum saat berdiri adalah letika kita selesai tawaf. Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW melarang minum sambil berdiri. Sedang apabila kita makan sambil berdiri, maka larangannya semakin kuat. Tidak ada toleransi makan sambil berdri, semua ulama sepakat melarangnya. Sedang untuk aturan minum, masih terjadi khilaf diantara para ulama. Bagi kita, makan dan minum sambil duduk adalah bagian dari syiar. Oleh karenanya, jika menjadi tuan rumah untuk suatu acara makan atau minum, maka kita wajib menyediakan kursi, jika tidak, maka kita akan terkena dosa. Persilahkan dengan baik agar tamu kita duduk pada saat akan makan atau minum.
Meludah kesebelah kiri (tanpa menyemburkan air ludah) apabila sholat kita tidak bisa khusyuk. Tentu saja meludah perlu dilakukan dengan bijak. Jangan mengotori lantai ataupun mengganggu orang disekitar kita. Ada seorang sahabat yang bertanya kepada Rasulullah, kenapa dia sulit sekali khusyuk dalam sholat. RasulullahSAW bersabda: ” Berlindunglah kepada Allah, meludahlah kesebelah kiri, dan Akupun sholat dengan ringan”. (HR.Muslim)