Menjaga Lidah

  • Sumo

jaga lisanMengenai lisan sangat dianjurkan, karena kita tahu bahwa lisan adalah amanah dari Allah SWT. Boleh jadi seseorang dikatakan seorang muslim jika dia mengatakan kalimah syahadah. Tapi boleh jadi dia terjerumus ke neraka jahanam juga karena lisan yang tidak mau mengakui kebenaran tauhid dan ajaran Rasulullah SAW. Atau bahkan, takabur sebagaimana yang dilakukan oleh seorang Firaun dengan mengatakan, “Saya adalah Tuhan kalian yang paling tinggi”. Oleh sebab itu, menjaga lisan adalah salah satu dari dua pintu syurga yang dikatakan oleh Rasulullah SAW, “Siapa yang bisa menjamin untukku apa yang diantara dua jenggotnya atau dimaksud mulutnya, dan apa yang antara kedua kakinya yaitu kemaluaannya, saya akan menjaminnya masuk surga”. Yaitu siapa yang menjaga mulut, dan siapa yang bisa menjaga kemaluaannya, maka saya jamin dia masuk surga.

Seorang muslim haruslah menjaga lisannya setelah dia bersyahadat, menyatakan keislamannya. Dengan berkata-kata yang baik, kalimah thoyyibah, atau membaca zikir kepada Allah SWT, selalu basah lisannya dengan mengingat Allah SWT dan menjauhi kesalahan-kesalahan lisan seperti khibah atau membicarakan aib orang lain, atau dia mencaci orang lain, merendahkan orang lain, atau dia mengatakan kata-kata kekufuran.

Oleh sebab itu, hendaknya sebagai seorang muslim yang harus diperhatikan adalah bahwa diamnya dia itu lebih baik daripada dia bicara yang bisa menyebabkanterjerumus kedalam neraka jahanam. Sungguh banyak orang yang terjerumus kedalam neraka jahanam karena dari hasil lisannya yang tidak bisa dijaga.

Makanya Rasululah SAW bersabda, “Siapa yang mengaku bahwa dia beriman kepada Allah SWT dan beriman kepada hari akhir, maka hendaknya dia berkata yang baik atau hendaknya dia diam”.

Dan kita tahu pada bulan puasa ini, salah satu yang menyebabkan hilangnya pahala dari puasa adalah ketika dia berbohong, dan berbohong adalah salah satu dari kesalahan lisan, dalam mempergunakannya.

Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang tidak bisa meninggalkan bohong dan mengamalkan bohong dibulan puasa, maka Allah tidak peduli dia meninggalkan makan atau meninggalkan minumnya”. Karena bohong dari dosa lisan sangat parah karena didalam islam, berbohong itu tidak boleh serius atau berbohong beneran atrau berbohong karena bercanda.

Itulah salah satu dari sifat orang-orang yang munafiq, dimana orang-orang munafiq didalam Al Quran “Sesungguhnya orang-orang munafiq berada ditingkatan terbawah dari apai neraka” Oleh sebab itu baik bohong atau membicarakan aib orang lain dengan khibah, atau merendahkan orang lain atau dosa-dosa lisan yang lain, maka hendaknya seorang muslim, agar terhindar dari yang namanya dosa-dosa ini. Semoga Allah SWT ketika seorang menjaga lisannya menerima amal-amal sholeh, termasuk puasa Ramadhan yang sekarang dijalani oleh kita sebagai seorang muslim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.