Saudaraku. Bagi kita yang menyadari tingginya tumpukan dosa, maka pastilah kita sangat berharap untuk dapat menjumpai bulan Ramadhan dan mendapatkan berbagai manfaat di dalamnya. Ramadhan adalah bulan yang waktu siang dan malamnya penuh dengan barokah. Ibadah pada malam dan siang bulan Ramadhan bukan saja akan menghadirkan pahala yang besar tetapi juga akan menghapus dosa-dosa yang lalu. Kita sealu berdoa: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan pertemukan kami dengan bulan Ramadhan”. Saudaraku. Bersyukurlah bagi kita yang menyadari betapa Allah Ta’ala senantiasa melihat dan mencatat kemaksiatan kita sepanjang tahun, tetapi Dia Allah telah berkenan menutupi aib kita, dan menunda ajal kita sampai bisa berjumpa kembali dengan Ramadhan.
Saudaraku, Dan agar Ramadhan kita kelak tidak sia-sia, marilah kita istimewakan agar kita mendapat keistimewaannya, Marilah kita bersiap diri dengan membiasakan indera kita dengan ketaatan. Latih mata untuk membaca mushaf alqur’an, dan buku-buku yang bermanfaat, hindarkan dari memandang yang haram. Latih telinga kita untuk mendengar al-Qur’an, mendengar atau mendatangi ta’lim. Hindarkan dari mendengar nyanyian-nyanyian haram, ucapan dusta, ghibah, mencaci dan sejenisnya. Biasakan lidah kita untuk memperbanyak dzikir, membaca al-Qur’an, amar ma’ruf nahi mungkar, berkata jujur dan saling menasehati sesama saudara se-iman. Mari kita latih Indera kita dengan berbagai aktivitas yang baik, agar ia tunduk kepada kita pada bulan Ramadhan, sehingga kita-pun akan mudah menundukkannya untuk berbuat yang baik-baik saja dan terhindar dan semua yang tidak baik. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata : “Barangsiapa yang telah membiasakan lisannya berdzikir kepada Allah, niscaya lisannya akan terjaga dari (perkataan) batil dan sia-sia.” (ustadz Agung Cahyadi)