Menyikapi Ketergesaan

  • Sumo

Saudaraku, Tergesa-gesa adalah penyakit manusia yang berasal dari setan, karena Rasul sholallahu alaihi wassallam bersabda: Ketenangan datangnya dari Allah, sedangkan ketergesaan datangnya dari setan (Hadist Hasan – Baihaqi). Sebisa mungkin kita menghindari ketergesaan kecuali pada hal-hal yang dianjurkan syariat, seperti: berbuka puasa ketika sudah masuk waktu Maghrib, menikah jika sudah memiliki syahwat serta kemampuan, membayar utang dan lain sebagainya.

Sikap tergesa-gesa adalah kebiasaan yang tidak baik, karena tidak hanya menghambat diri menjadi orang yang lebih bijak, tetapi juga akan mendatangkan tubian musibah dan masalah.

Mari kita renungkan betapa rugi dan tak nikmatnya sikap tergesa-gesa dalam shalat, dalam tilawah, dalam berdoa dan keinginan mendapatkan hasil dari doa, dalam berzikir, pada saat makan, pada saat menyetir mobil atau motor, pada saat menanggapi pembicaraan orang lain dan berbagai ketergesaan lain yang sangat tidak terpuji lainnya.

Kita memerlukan latihan dan pembiasaan untuk bersikap tenang agar bisa lebih khusyu’ dalam ibadah, lebih bijak dalam kehidupan sosial, lebih sehat secara rohani, jasmani, juga secara intelektual, dan lebih selamat dunia akhirat.

 من استعجل شيئا قبل أوانه عوقب بحرمانه

“Siapa yang tergesa-gesa terhadap sesuatu sebelum waktunya, ia dihukum dengan tidak mendapatkannya. (Pepatah arab)”.

Yang sering terjadi adalah ketergesaan untuk cepat ingin menjadi kaya sehingga menghalalkan yang haram seperti : berani korupsi, nekat menipu, menyuap, menarik pungli, melakukan riba, menjual barang haram, dimana pada waktunya semua itu hanya menghasilkan kekayaan yang tak di berkati dan menjauhkan pemiliknya dari kebahagiaan. Maka bijaksanakan diri dengan meredakan syahwat ketergesaan, agar nikmat tenang bisa kita dapatkan.

Ya Rahman, Bersihkan hati kami sehingga tak terjebak dalam syahwat ketergesaan yang membuat kami tak bahagia dan tidak husnul khotimah karena tersesat melalui jalan untuk menujuMU. Aamiin.. (@msdrehem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.