Andaikata kita diberi warisan tongkat Nabi Musa atau tulang rahang untanya Nabi Syam’un Al-Ghazi tentu hanya menjadi koleksi benda antik, tidak bisa untuk membelah laut atau membabat musuh lagi. Tetapi Rasul Muhammad shalalallahu alaihi wasallam telah diberi Al-Qur’an yang suci dan penuh dengan kemuliaan. Sejak awal Al Qur’an telah memuliakan Malaikat yang membawa Al-Qur’an yaitu malaikat Jibril.
Memuliakan nabi yang menerima Al-Qur’an yaitu Rasulullah Muhammad saw. Memuliakan tempat diturunkan Al-Qur’an yaitu Makkah dan Madinah. Memuliakan waktu diturunkan Al-Qur’an yaitu bulan Ramadhan. Dan memuliakan orang yang berinteraksi dengan Al-Qur’an yaitu kita semua orang-orang beriman yang mendapat sebutan Ahlullah/Keluarga Allah
Sebagai mukjizat, Al-Qur’an terjamin keotentikannya, kebenarannya, keindahannya, keunikannya, daya pengaruhnya dan masih banyak lagi.
- Al-Qur’an terpelihara keotentikannya / keasliannya dari tahrif (perubahan) dan tabdil (penggantian). Allah swt berfirman: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya“. (Al-Hijr/15 : 9)
- Al-Qur’an terjaga dari kontradiksi/ pertentangan di dalamnya Allah swt berfirman: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an? Kalau kiranya Al- Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapatkan pertentangan yang banyak di dalamnya“. (An-Nisa’/4 : 82)
- Al-Qur’an terjaga eksistensinya/ keberadaannya, tidak ada yang sanggup menandinginya. Allah swt berfirman: “Atau (patutkah) mereka mengatakan: “Muhammad membuat-buatnya”. Katakanlah: “(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya … “. (Yunus/10 : 38)
- Al-Qur’an terjaga keunikannya dan keindahannya
Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya
- Al-Hayah (Hidup) x al-Maut (mati) @145 kali
- An-Naf’ (manfaat) x al-Madharrah (mudarat) @ 50 kali
- Al-Harr (panas) x al-Bard (dingin) @ 4 kali
- Ar-Rahbah (cemas) x al-Raghbah (harap) @ 8 kali
- Al-kufr (kekufuran) x al-Iman (iman) @ 17 kali
- Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan sinonimnya
- al-Harts = az-Zira’ah (membajak / bertani) @ 14 kali
- al-‘Ushb = al-Dhurur (membanggakan diri / angkuh) @ 27 kali
- al-Dhallun = al-Mauta (orang sesat / mati jiwanya) @ 17 kali
- al-Qur’an, al-Wahyu dan al-Islam @ 70 kali
- al-‘Aql dan an-Nur (akal dan cahaya) @ 49 kali
III. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan akibatnya
- al-Infaq (infaq) dan ar-Ridha (kerelaan) @ 73 kali
- al-Bukhl (pelit) dan al-Khasarah (penyesalan) @ 12 kali
- al-Kafirun (orang-orang kafir) dan al-Nar (neraka) @ 154 kali
- az-Zakah (zakat / penyucian) dan al-Barakah (kebajikan yang banyak) @ 32 kali
- al-Fahisyah (kekejian) dan al-Ghadb (murka) @ 26 kali
- Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan penyebabnya
- al-Israf (pemborosan) dan al-Sur’ah (ketergesa-gesaan) @ 23 kali
- al-Mau’izhah (nasihat) dan al-Lisan (lidah) @ 25 kali
- al-Asraa (tawanan) dan al-Harb (perang) @ 6 kali
- as-Salam (kedamaian) dan ath-Thayyibat (kebajikan) @ 26 kali
- Keseimbangan yang khusus
- Kata yaum bentuk tunggal 365 kali = jumlah hari 365 dalam satu tahun.
- Kata yaum bentuk plural (ayyam) / dua (yaumaini) ada 30 = jumlah hari 30 sebulan.
- Kata shalawat 5 kali = jumlah salat wajib 5 x sehari semalam
Al-Qur’an terbukti kebenarannya secara fakta ilmiah
- Fungsi Gunung
Allah swt berfirman: “Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS Al Anbiya:31).
- Api di Dasar Laut
Allah swt berfirman: “Demi bukit. Dan kitab yang tertulis. Pada lembaran yang terbuka. Dan demi Baitul Makmur (Ka’bah). Dan demi surga langit yang ditinggikan. Dan demi laut, yang di dalam tanah ada api.”(QS At-Thur: 1-6).
Ditemukan oleh ahli geologi asal Rusia,Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov dan ilmuan asal Amerika Serikat, Rona Clint ketika mereka sedang meneliti kerak bumi dan patahannya di dasar lautan di lepas pantai Miami.
- Garis Edar Tata Surya
Allah swt berfirman: “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33).
Menurut ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 KM/hari.
- Dasar Lautan Yang Gelap
Allah swt berfirman: “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun.” (QS An Nuur: 40).
- Sungai di dasar laut
Allah swt berfirman: “Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus.” (QS Al Furqan: 53).
Al-Qur’an itu shalih wa mushlih li kulli zaman wa makan/ membawa kebaikan dan perbaikan sepanjang waktu dan tempat. Turunnya ayat sudah berhenti, tapi maknanya masih terus memberi arti, petunjuk dan pembeda. Maka sebagai umat Rasulullah Muhammad SAW yang mewarisi mukjizat abadi Al-Qur’an tersebut perlu melakukan langkah-langkah reka mesra sebagai berikut:
- Meyakini/ mengimani bahwa Al-Qur’an sebagai wahyu dari Allah
- Menerima Al-Qur’an dengan hati terbuka dan suka cita
- Memahami tujuan Al-Qur’an yaitu sebagai jalan hidup/ way of life
- Membaca Al-Qur’an dengan tartil
- Menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an
- Mentadabburi/ mempelajari/memahami Al-Qur’an
- Mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari
- Mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain
- Membela dan mensyiarkan Al-Qur’an
Semoga momentum bulan suci Ramadhan tahun ini menjadikan titik tolak untuk lebih intensif berinteraksi dengan Al-Qur’an sebagai tonggak kebangkitan dan kejayaan umat Islam. H. Suratno (Ketua IKADI Kab. Madiun)