Mimpi Dicekik Setan

  • Sumo

Pertanyaan: Saya seorang mahasiswa usia 22 tahun. Saya pernah bermimpi dicekik oleh setan (semacam kuntilanak) lalu saya bacakan ayat-ayat Allah namun di mimpi saya, dia mengatakan “aku lebih dekat dari urat nadimu”. Tidak lama kemudian ada seorang laki-laki mengajak pergi setan tersebut dan akhirnya cekikannya dilepaskan dan saya lansung terbangun. Selang beberapa bulan saya bermimpi lagi seolah-olah saya sedang wudhu namun tiba-tiba menakut-nakuti dengan menggantungkan rambutnya.di dalam mimpi saya saya menyuruhnya keluar dan saya bacakan ayat Allah lagi, namun dia malah menirukan saya dan mengatakan ” aku bisa baca apa yang kamu baca, keluarkan lagi “. Apa yang harus saya lakukan ustad?

Jawaban: Mimpi baik itu dari Allah dan mimpi buruk itu dari setan, Dan disyariatkan bagi setiap muslim dan muslimah jika ia bermimpi dengan mimpi yang tidak ia sukai hendaknya ia (setelah terbangun) meniup ke sebelah kirinya tiga kali dan membaca ta’awwudz ( ‘Auudzubillah minassyaithorrijiim) sebanyak tiga kali. Kemudian setelah itu hendaknya ia membalik tubuhnya ke sisi yang lain, dengan demikian tidak ada lagi yang membahayakan dan mengganggunya.

Berdasarkan hadits yang shahih dari rasulullah shallallahu’alaihi Wasallam:

الرؤيا الصالحة من الله، والحلم من الشيطان، فإذا رأى أحدكم ما يكره فلينفث عن يساره ثلاثا، وليتعوذ بالله من الشيطان ومن شر ما رأى ثلاثاً، ثم ينقلب على جنبه الآخر، فإنها لا تضره ولا يخبر بها أحداً

Mimpi yang baik itu dari Allah. Sedangkan mimpi yang buruk itu dari setan. Jika salah seorang dari kalian bermimpi yang tidak ia sukai, maka hendaknya ia meniup ke sebelah kirinya tiga kali dan membaca ta’awwudz sebanyak tiga kali. Kemudian setelah itu hendaknya ia membalik tubuhnya ke sisi yang lain, dengan demikian tidak ada lagi yang membahayakan dan jangan ceritakan kepada seorang pun mimpi tersebut” (HR. Bukhari no. 6995, Muslim no. 2261).

Dalam hadits yang shahih ini terdapat penenang bagi seorang mukmin ketika ia bermimpi yang tidak ia sukai.  Demikian, semoga Allah berkenan untuk memberikan kemudahan, taufiq dan ridho-Nya

Wallahu a’lam bishshawaab — Agung Cahyadi, MA

Sumber: konsultasisyariah.net

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.