Saudaraku, pada 1 Muharram yang mulia, ada bagusnya kita mengawali dengan sebuah resolusi yang realistis, yang spesifik, relevan dan terukur. Bertekad menjaga keharmonisan sosial dan menjadi bahagia dengan komitmen untuk hijrah dari pribadi yang acuh pada kesulitan orang lain, menjadi pribadi yang mudah menghilangkan beban orang lain, adalah pilihan penuh barokah Berikhtiarlah untuk meringankan beban orang lain dengan bantuan berupa: Materi yang berwujud: Bantuan harta, Bantuan tenaga, Bantuan waktu, Bantuan keahlian. Non materi yang berwujud: Motivasi, Empati, Menghilangkan kesedihan, Memberi inspirasi.
Semua bantuan harus dilakukan karena Allah subhanahu wata;ala, bukan selainNya agar kita bahagia dan Allah juga berkenan meringankan bahkan menghapus beban kita. Barang siapa yang menolong kesusahan orang muslim, maka Allah ta’ala akan menolongnya dari kesusahan pada hari kiamat.” HR. Bukhari. Allah swt telah mengingatkan kepada kita untuk saling membantu hanya dalam kebaikan, kesabaran, meningkatkan ketakwaan dan melarang saling membantu dalam keburukan atau kejahatan. (QS.Al-Ashr : 1-3).
Bagian dari etika dan moral yang tinggi dari Islam adalah pengharaman untuk mempersulit orang lain dengan berbagai rekayasa dan alasan. Derajat pengharaman akan semakin tinggi manakala kita nekat memanfaatkan kesulitan orang lain untuk mengambil keuntungan bagi diri sendiri. Ingatlah, bahwa muamalah Allah swt, pada kita sesuai dengan muamalah kita pada hamba-Nya. Maka bermuamalah-lah pada hamba Allah swt, dengan muamalah yang kita harap Allah SWT bermuamalah seperti itu pada kita.
يَسِّرْوا وَ لَا تُعَسِّروا, بَشِّرُوْا ولا تنفروا
Artinya: “Permudahlah, jangan dipersulit, berilah kabar gembira, jangan ditakut-takuti.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ya Rahman, Jadikan kami selalu bahagia dan bersemangat untuk menghilangkan beban orang lain karena MU, agar hilang pula semua beban dan petaka kami. (msdrehem)