Dengan ibadah seorang muslim diharapkan menjadi manusia yang mulia akhlaknya dan lurus prilakunya sebagai cerminan ketakwaannya. Ibadah merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Allah lewat pengontrolan diri dan rasa tunduk kepada-Nya, sehingga dia tetap ingat akan kedudukan dirinya sebagai hamba yang akan kembali kepada-Nya dan membutuhkan pertolongan-Nya. Firman Allah swt: Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan . (Al Fatihah 5).
Meskipun manusia menyadari bahwa hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah, namun sifat manusia yang lemah membuat mereka malas menjalankan ibadah. Syetan selalu berupaya menyesatkan manusia agar mereka lalai dan malas dalam melakukan aktivitas ibadah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan manusia malas dalam beribadah kepada Allah, diantaranya:.
Berbuat kemaksiatan. Terbiasanya seseorang dalam melakukan maksiat, menyebabkan jauhnya seseorang dari ibadah kepada Allah. Syetan biasanya menggoda melalui syahwat manusia. Menuruti nafsu syahwat merupakan penghalang bagi seseorang untuk beribadah kepada Allah. Maksiat adalah virus jahat yang bersemayam di dalam diri manusia yang siap merontokkan kekuatan untuk beribadah. Para ulama salafussaleh jika ketinggalan kebajikan pada hari tertentu, mereka langsung mengintrosepeksi diri, dan bertanya kepada diri masng-masing, dosa apa yang telah saya lakukan sehingga saya ketinggalan sebuah ibadah.
Perut yang terlalu kenyang. Perut adalah tempat makanan dan minuman, juga tempat mengolah makanan sekaligus sumber kesehatan dan penderitaan. Sifat malas dan berat melakukan suatu pekerjaan ketika seseorang makan atau minum secara berlebihan. Termasuk di antaranya adalah untuk beribadah kepada Allah swt.
Dalam hadits Nabi Saw, Dari al-Miqdam bin Ma’dikarib r.a. berkata bahwa dia mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Bagi anak Adam tidak ada wadah yang lebih buruk untuk dipenuhi daripada perut. Cukup bagi anak Adam beberapa suapan makanan yang dapat menegakkan tulang belakangnya, maka apabila ia harus makan banyak, hendaklah ia menjadikan sepertiga isi perutnya untuk makanan, sepertiga yang lain untuk minum, dan sepertiganya lagi untuk nafasnya.” (HR Turmudzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)
Kondisi Fisik yang Lemah. Rasulullah saw bersabda, “Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah dibandingkan dengan mukmin yang lemah.” Sesorang yang kuat fisiknya membuat dia bersemangat untuk tetap taat dalam beribadah kepada Allah. Islam sangat mementingkan keseimbangan antara kesehatan jiwa dan kesehatan badan.
Hidup dalam Kebodohan: Tidak adanya ilmu membuat seseorang tidak mengetahui hakekat ibadah kepada Allah, sehingga menimbulkan kemalasan untuk beribadah kepada Allah. Disinilah pentingnya ilmu pengetahuan agama yang menuntun seorang hamba untuk mengetahui untuk apa dia harus beribadah kepada Allah.
Hidup di lingkungan yang buruk. Lingkungan yang buruk dapat membuat seseorang malas dalam beribadah.