Engkau tahu anakku sessungguhnya rumahtangga itu sering dianalogkan dengan bahtera oleh orang-orang tua kita. Itu artinya rumahtangga yang terbaik diibaratkan dengan bahtera yang terbaik pula. Ketahuilah oleh mu bahtera yang paling baik yang pernah dihadirkan untuk manusia dalam sejarah peradaban manusia menurut Tuhan mu adalah Bahtera Nuh AS. Bahtera Nuh AS adalah bahtera yang hadirkan oleh motifasi, proses, cara pembentukan dan misi dan tujuan sepenuhnya berdasarkan wahyu (petunjuk Allah). Bahtera itu menjadi berbeda dengan bahtera-bahtera manapun yang pernah dibuat manusia karena motifasi, proses, cara pembentukannya dan tujuan kehadirannya sepenuhnya karena wahyu Allah. Maka ia menjadi bahtera yang mulia dan memberikan manfaat bahkan kontribusi bagi peradaban manusia.
Begitu juga bahtera mu yang akan engkau bentuk bersama pasanganmu. Agar ia menjadi mulia dan mempunyai kontribusi peradaban penuhilah persyaratannya bahwa motifasi, proses dan cara pembentukannya serta tujuan kehadirannya diwarnai oleh wahyu.
Dalam kaitannya dengan itu maka aku mengingatkan mu maka perbaikilah motifasimu dalam membentuk rumahtanggamu. Motifasi yang benar karena Allah. Aku bersyukur karena engkau tidak melalui proses dan cara yang tidak dibenarkan Tuhanmu dalam proses pembentukan rumahtanggamu melalui apa yang dikenal oleh budaya kekinian kita dengan terminologi “pacaran”.
Sekalipun motifasi awal sudah benar dan caramu dan proses engkau membentuk bahtera mu sudah benar, ketahuilah bahwa semua itu belum cukup untuk menjadikan bahtera mu menjadi bahtera mulia dan berkontribusi bagi peradaban.
Ketahuilah sebagaimana bahtera Nuh, bahtera mu punya tugas risalah, risalah bahtera mu adalah “quu anfusakum wa ahliikum naara”, menyelamatkan dirimu, dan keluargamu dari murka Allah di akherat nanti. Dan setiap risalah pasti membutuhakn kehadiran du’at yang menyerukan dan menjaga agar risalah itu bisa hadir dan langgeng. Maka ketahuilah pula bahwa engkau dan suamimu adalah du’at (pengemban risalah) itu dalam bahtera mu. Maka saling tolong menolong kalian dalam sabar dan kasih sayang agar risalah itu tetap mensibgohi semua keputusan dan langkah dari rumahtanggamu.
Aku menyampaikan nasehat rabbani dari Tuhan mu
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawaddah wa rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Rum : 21)
Ketahuilah walaupun Tuhan mu mengatakan bahwa ikatan pernikahan itu adalah mitsaqon ghalizo (ikatan yang sangat kuat). Kekuatan ikatan itu harus engkau jaga dengan selalu berikhtiar menghadirkan mawaddah wa rahmah. Mawaddah adalah kebutuhan fisik (papan, sandang, rumah, kendaraan dan lain-lain). Maka selalu ingatkan suamimu untuk menghadirkan semua kebutuhan fisik itu bagi keluargamu. Tapi lakukan dengan cara yang benar sebagaimana yang pernah dilakukan oleh seorang istri dari generasi shalafus shalih ketika ia menasehati suaminya yang keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan fisik rumahtangganya. Nasehatnya adalah sebagai berikut: “Wahai suamiku sesungguhnya aku dan anak-anakmu bisa bersabar dengan rasa lapar dan kekurangan tetapi kami tidak akan bisa bersabar walau sedetikpun dari api neraka…”.
Ketahuilah pula “rahmah” itu akan selalu hadir dalam bahteramu ketika kalian bisa saling memenuhi kebutuhan psikologis dan biologis satu sama lain secara prima. Maka jadikanlah dirimu tempat penyaluran kebutuhan bilogis yang prima bagi suamimu dan berusahalah agar yang hanya menjadi teman curhatnya adalah hanya engkau dan Tuhannya.
Sesungguhnya Tuhanmu mengatakan QS Al-Baqarah : 187 “Mereka (istri-istrimu) adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.“ Maka jadilah pakaian yang terbaik bagi pasanganmu. Pakaian itu adalah penutup aurat, maka itu bermakna kalian harus menjaga agar aurat rumahtangga dan pasangan mu tidak terekspose keluar. Itu juga bermakna bahwa diantara kalian tidak ada lagi hal yang harus ditutupi dalam setiap masalah yang kalian hadapi dalam bahtera mu. Transfaranlah terhadap pasangan mu akan semua masalah yang kalian hadapi dalam perjalanan bahtera kalian. Maka itulah nasehatku Maka jadikanlah panduan bagi bahteramu. (andi irawan)