Perbanyak Taubat

  • Sumo

Mengapa kita harus banyak bertaubat? Karena manusia pasti mempunyai dosa. Kemudian dosa itu akan menjadi penghalang antara kita dan Sang Kekasih yaitu Allah SWT. Maka lari dari hal yang membuat kita jauh dari Allah SWT adalah sebuah kemestian. Karena dosa itu akan membawa kesengsaraan bagi manusia baik cepat atau lambat. Maka mereka yang berakal sehat pasti segera menjauh darinya. Jika ada manusia yang tidak melakukan dosa, pasti ia pernah berkeinginan untuk melakukannya. Jika ada orang yang tidak pernah berkeinginan melakukan dosa, pasti ia pernah lalai dari mengingat Allah SWT. Jika ada orang yang tidak pernah lalai mengingat Allah, pastilah  ia tidak akan mampu memberikan hak Allah sepenuhnya. Semua itu adalah kekurangan yang harus ditutupi dengan taubat.

Kita harus terus bertaubat, karena kita ingin menghapus kesalahan dan inginmasuk surga. Sebagaimana yang  Allah SWT firmankan: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”(QS At Tahrim: 8).

 Allah SWT sangat mencintai orang yang bertaubat sebagaimana firman Allah: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS Al Baqarah: 222).

Rasulullah saw senantiasa bertaubat padahal beliau seorang nabi yang ma’shum (terjaga dari dosa). Beliau bersabda : “Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampun dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR. Bukhari). Dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa beliau beristighfar seratus kali dalam sehari. Sedangkan syarat-syarat taubat: Penyesalan dari dosa karena Allah. Berhenti melakukannya. Bertekad untuk tidak mengulanginya di masa dating. Dilakukan sebelum nyawa sampai di tenggorokan ketika sakaratul maut, atau sebelum matahari terbit dari barat. Jika dosa berkaitan dengan sesama manusia, maka syaratnya bertambah satu: melunasi hak orang tersebut, atau meminta kerelaannya, atau memperbanyak amal kebaikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.