Persiapan Diri Menyambut Ramadhan

  • Sumo

Kita akan memasuki bulan Ramadhan. Seluruh kaum muslimin diwajibkan untuk menjalan ibadah shiyam selama sebulan penuh.shiyam Secara bahasa berarti menahan dari sesuatu. Kemudian secara syar’i berarti menahan dari hal-hal yang membatalkan semenjak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa adalah sarana penghapus dosa, Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan atas dasar keimanan dan karena semata-mata mencari ridho Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu “ (HR. Bukhari dan Muslim).

Puasa adalah sarana untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat, Rasulullah saw bersabda: “Bagi seorang yang berpuasa ada dua kebahagiaan ; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabnya “ (HR. Bukhari dan Muslim). Puasa akan menjadi pemberi syafaat bagi pelakunya di hari kiamat, Rasulullah saw bersabda: “Puasa dan Al Qur’an  akan memberikan syafaat bagi seorang hamba di hari kiamat” (HR.Hakim). Puasa adalah perisai dari api neraka, Rasulullah saw bersabda: “ Puasa adah perisai yang dengannya seorang akan membentengi dirinya dari neraka “  (HR. Thabrani). Puasa adalah ibadah yang tidak ada tandingnya , bersabda Rasulullah saw kepada Abu Umamah: “ Berpuasalah anda, sesungguhnya puasa adalah ibadah yang tidak tertandingi “ (HR. Nasai )

Puasa adalah sarana pengendali syahwat, Rasulullah  saw bersabda: “Wahai para pemuda, jika ada diantara kalian telah mampu untuk menikah adalah maka nikahlah, karena dengan menikah ia akan lebih mampu untuk menundukkan pandangan dan lebih mampu untuk menjaga kemaluan, dan jika  belum mampu maka hendaknya ia berpuasa, karena puasa itu obat “ (HR. Bukhari dan Muslim )

Puasa Ramadhan

Ramadhan bagi ummat Islam adalah bulan yang sangat istimewa, bukan saja disebabkan karena dibulan tersebut pernah terjadi peristiwa-peristiwa penting, seperti ditetapkannya Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai nabi-Nya yang terakhir dan diturunkannya al Qur’an sebagai pedoman hidup bagi manusia, tetapi disamping itu bahwa di bulan tersebut Allah swt dengan sengaja telah memformat suatu program untuk ummat Islam dalam bentuk amal-amal ibadah agar dapat menggapai derajat tertinggi disisi-Nya yaitu taqwa (QS. Al Baqarah:183)

Keutamaan Bulan Ramadhan: Pada setiap Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetan dibelenggu, bersabda Rasulullah saw: “Jika datang bulan Ramadhan, dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplan pintu-pintu neraka serta dibelenggu syetan-syetan “ (HR. Bukhori dan Muslim). Disalah satu malam Ramadhan ada  “Lailatul Qadr “ yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah dalam surat 97. Besarnya potensi terkabulkannya do’a di bulan Ramadhan, Rasulullah saw bersabda: “ Bagi setiap muslim do’a yang terkabul yang dilakukannya di bulan Ramadhan “ (HR. Malik dan Ahmad). Malam Ramadhan  adalah malam pembebasan dari api neraka, sebagaimana sabda Rasulullah saw : “Pada setiap malam di bulan Ramadhan Allah menetapkan orang-orang yang dibebaskan dari neraka “ (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Persiapan menghadapi datangnya bulan Ramadhan  :

Dan agar buah Ramadhan yang mahal tersebut (taqwa) dapat dicapai, maka ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan:

Persiapan Ma’nawiyah/spiritual ; Persiapan ma’nawiyah bisa dilakukan dengan memperbanyak ibadah sebelum Ramadhan tiba, seperti memperbanyak puasa sunnah, berdo’a, berdzikir dan lain-lain. Rasulullah saw dalam mempersiapkan diri mengahadapi datangnya bulan suci tersebut telah memberikan contoh kepada ummatnya, diantaranya dengan memperbanyak puasa sunnah dibulan Sya’ban, sebagaimana diriwayatkan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dalam hadits yang diriwayatkan Bukhori dan Muslim: “ …Dan aku tidak melihat Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam berpuasa  disuatu bulan yang lebih banyak dari pada puasanya di bulan Sya’ban “  bahkan beliau ‘Aisyah juga mengatakan:  “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah berpuasa dalam suatu bulan yang lebih banyak dari pada puasa di bulan Sya’ban, sesungguhnya beliau puasa satu bulan penuh

Persiapan Fikriyah / intelektual; Persiapan fikriyah dapat dilakukan dengan mendalami ilmu, khususnya ilmu yang berkaitan dengan ibadah Ramadhan lebih khusus lagi ilmu yang terkait dengan puasa, agar dapat berwawasan yang benar tentang Ramadhan dan puasa Ramadhan hingga nantinya ketika menjalani ibadah ramadhan dapat melakukannya dengan optimal dan dapat meraih hasil yang maksimal

Persiapan Jasadiyah dan Maliyah / fisik dan materi; Persiapan jasadiyah dan maliyah dapat dilakukan diantaranya dengan cara ber-olah raga, dengan hanya mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal, sehat dan menyehatkan dan dengan menabung sebagian hartanya sebagai bekal ibadah selama Ramadhan, hal tersebut karena rangkaian ibadah yang telah terformat selama Ramadhan hanya akan bisa dilaksanakan dengan optimal oleh orang yang mempunyai kesehatan prima

Amaliyah Bulan Ramadhan: Diantara amaliyah bulan Ramadhan yang semestinya kita lakukan adalah melaksanakan ibadah puasa. Karena puasa adalah amaliyah terpenting dan teristimewa dalam bulan Ramadhan, karena ia bisa berfungsi sebagai sarana penghapus dosa, disamping ia adalah amal yang tidak ada bandingnya disebabkan karena kebaikannya akan dilipatgandakan dengan kelipatan yang tidak terhingga, Rasulullah saw bersabda: “Berpuasalah anda, sesungguhnya puasa itu tidak ada bandingnya “ (HR.Nasai). Dan agar kebaikan-kebaikan dari puasa tersebut bisa kita raih, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Makan sahur dan men-ta’khirkannya, Rasulullah saw bersabda: “ Makan sahurlah kalian, karena dalam makan sahur itu barokah “ (HR.Bukhari dan Muslim). Nabi saw bersabda: “ Jika seorang diantara kalian mendengan adzan, sedangkan bejana ada ditangannya, maka janganlah ia meletakkannya sebelum mewujudkan kehendaknya “ (HR.Hakim). Menyegerakan Berbuka sebagaimana sabda Nabi saw: “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka “ (HR.Bukhari dan Muslim). Berdo’a terutama pada saat berbuka: “Bagi seorang yang berpuasa  ada waktu berdo’a yang tidak ditlak, yaitu ketika berbuka “ (HR. Ibnu Majah)

Menghidupkan malam dengan ibadah:  Ramadhan disamping dikenal dengan sebutan ) شهرالصيام bulan Puasa ), juga dikenal dengan sebutan  شهر القيام   (bulan ibadah waktu malam), karena adanya perintah dan anjuran untuk mengisi malam Ramadhan dengan ibadah (shalat malam/tarawih ) dengan imbalan pahala yang besar, sebagaimana sabda Rasulullah saw : “ Barang siapa yang menghidupkan malam Ramadhan dengan ibadah karena iman dan semata mengharapkan ridho Allah, maka akan diampuni dosa-dosa yang telah diperbuatnya “ (HR. Bukhari & Muslim)

Infaq dan memberi buka: Berinfaq di bulan Ramadhan dan memberi buka kepada orang yang berpuasa di bulan Ramadhan adalah bentuk amal yang dijanjikan pahala besar, sebagaimana ditegaskan Rasulullah saw: “Barang siapa yang memberi ifthor kepada yang berpuasa, maka ia akan mendapatkan pahala senilai pahala yang didapatkan orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahala yang berpuasa sedikitpun “(HR.Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah) Dan Ibnu ‘Abbas ra meriwayatkan dalam hadits Bukhari, bahwa Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan dan kedermawanan beliau memuncak ketika Ramadhan tiba bagaikan angin yang behembus

Membaca Al Qur’an Membaca Al Qur’an adalah amal yang diperintahkan untuk dilakukan setiap muslim setiap hari dan lebih ditekankan lagi pada bulan Ramadhan, hal tersebut karena Romadhan adalah bulan diturunkannya al Qur’an dan pada setiap Ramadhan malaikat Jibril as senantiasa datang kepada Rasulullah saw untuk bertadarrus al Qur’an  bersamanya. Dan membaca al Qur’an  adalah aktifitas yang senantiasa menguntungkan, sebagaimana firman Allah swt  dalam surat 35 ayat 29-30: “ Sesungguhnya orang-orang yang senantiasa membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rizqi yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala meraka dan menambah kepada mereka karuniaNya, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri

Memperbanyak Taubat: Allah swt  melalui firman-Nya dalam al Qur’an telah memerintakan ummat Islam untuk bertaubat ( QS. 3:133 / 24:31 ), dan bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat tepat untuk dimanfaatkan  memohon ampunan dari Allah swt, karena banyaknya ampunan yang Allah akan berikan kepada hambaNya pada bulan tersebut bahkan banyak orang-orang yang akan Allah bebaskan dari api neraka, sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya: “Sesungguhnya setiap malam dari bulan Ramadhan, Allah menetapkan orang-orang yang dibebaskan dari neraka “ (HR.Tirmidzi & Ibnu Majah)                                                               .

Meningkatkan ibadah pada 10 akhir Ramadhan Rasulullah saw telah memberikan tauladan kepada kita dengan meningkatkan ibadah di 10 terakhir Ramadhan dengan ber-i’tikaf di masjid siang dan malam semenjak beliau hijrah ke Madinah hingga beliau wafat ( sebagaimana diriwayatkan oleh istri beliau ‘Aisyah dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim), kemudian beliau memerintahkan kita untuk bersungguh-sungguh mencari malam Lailatul Qadar pada sepuluh malam akhir Ramadhan  dengan sabdanya: “Carilah malam Lailatur Qadr di sepuluh akhir dari bulan ramadhan

Zakat Fitrah Sebagai penutup dari amaliyah Romadhan, kita diwajibkan untuk mengeluarkan zakat Fitrah atas nama diri kita dan atas nama mereka yang dibawah tanggung jawab kita, termasuk atas nama anak kita yang masih kecil, yang zakat tersebut dapat berfungsi sebagai pensuci puasa kita dari kata-kata yang kotor atau perbuatan sia-sia dan sebagai bantuan bagi fakir miskin, dengan ketentuan 1 sha’ ( kurang lebih 2,5 kg ) untuk setiap jiwa dan harus sudah diberikan kepada mereka yang berhak maksimal sebelum shalat ‘ied. (Fiqih Shiyam ust. Agung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.