Ramadhan Saat Tepat ‘Tun-Up’

  • Sumo

Sebagaimana kendaraan harus rutin tune-up-nya, diri kita juga begitu. Lima kali setiap hari kita harus di-tune-up rutin dengan ritual shalat wajib. Sepekan sekali kita harus menjalani tune-up pekanan dalam bentuk shalat jum’at. Begitu seterusnya. Sampai dengan setahun sekali kita harus menjalani tune-up tahunan dalam bentuk puasa Ramadhan. Tune-up yang ini pasti bukan tune-up ringan. Ini tune-up besar-besaran. Tubuh kita perlu overhaul alias turun mesin.

Hanya saja, turun mesinnya diri kita berbeda dengan mobil. Diri kita adalah entitas yang sangat kompleks. Diri kita bukan hanya fisik, tetapi juga intelektual, emosional, dan spiritual. Kita adalah kombinasi dari jasad, akal dan ruh. Karena itu, tune-up tahunan alias overhaul yang kita jalani harus benar-benar holistik, mencakup semua dimensi diri kita. Dan puasa Ramadhan adalah prosedur baku yang telah didesain oleh Allah untuk itu.

Selama Ramadhan, kita diharuskan berpuasa. Tidak makan dan tidak minum dari shubuh sampai maghrib. Sebelum shubuh kita ‘sarapan’ dan begitu maghrib tiba kita bersegera ‘makan siang’ di-jamak qashar dengan ‘makan malam’. Jika kita benar-benar mengikuti sunnah Nabi dalam berpuasa, misalnya dengan tidak meninggalkan makan sahur, menyegerakan berbuka, tidak berlebih-lebihan dalam makan dan minum, dan memilih menu yang tepat, insyaallah tune-up fisik tahunan pada diri kita akan berjalan sukses. Keluar Ramadhan, badan kita akan menjadi semakin sehat, sebagaimana sabda Rasulullah: ”Berpuasalah, niscaya kalian menjadi sehat.”

Lebih penting dari tune-up dimensi fisik adalah tune-up dimensi non-fisik. Emosi kita di-tune-up besar-besaran dengan cara dikekang dari amarah yang tidak perlu. Moral kita di-tune-up dengan cara dipaksa untuk jujur dan tidak berbohong. Pikiran kita di-tune-up dari berbagai pikiran yang negatif, merusak dan sia-sia. Bacaan Al-Qur’an dan kajian-kajian keagamaan akan me-refresh dan mencerahkan pikiran kita.

Dan yang lebih hebat lagi adalah tune-up dimensi spiritual yang kita jalani. Ritual puasa, shalat tarawih, bacaan Al-Qur’an, dzikir, doa, i’tikaf, infaq dan sedekah yang kita lakukan akan ‘mereparasi’ dan menguatkan dimensi spiritual kita. Akhirnya, begitu kita keluar dari ‘bengkel Ramadhan’, kondisi kita sudah benar-benar siip, siap untuk tancap gas menyusuri jalan kehidupan.

Akhirnya, marilah kita benar-benar menikmati proses tune-up tahunan ini. Mari kita ikuti segenap prosedurnya dengan baik, dengan harapan tune-up akan berhasil seratus persen dan kita berhak menyandang label muttaqun, orang-orang yang bertaqwa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.