Selalu Optimis

  • Sumo

Rasa optimisme bisa tumbuh subur dalam jiwa seorang Muslim, bila ia memahami sifat-sifat Allah Ta’ala dengan utuh dan benar. Sehingga melahirkan rasa percaya diri yang kuat karena yakin akan pertolongan Allah serta akan menatap masa depannya dengan cerah karena hidup ini pasti akan berakhir dengan kematian. Dan sebaik- baik kematian adalah mati dalam keadaan Islam.Sehingga yang disebut masa depan bagi seorang Muslim tidak hanya terbatas pada kehidupan dunia yang fana saja, tetapi sampai pada kehidupan akhirat yang kekal dan abadi.Rasulullah shalallahu alaihi wasallam telah mengkhabarkan sifat-sifat Allah subhanahu wta’ala, diantaranya : “Demi Dia yang jiwaku berada dalam genggamanNya, sekiranya kamu berbuat dosa sehingga dosa-dosamu (banyaknya) memenuhi ruangan antara langit dan bumi, kemudian kamu beristighfar (meminta ampun) kepada Allah, niscaya Dia mengampuni. Dan demi Dia yang jiwaku berada dalam genggamanNya, sekiranya kamu semuanya tidak berdosa, maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa kemudian beristighfar (meminta ampun) kepada Allah lalu diampunilah kaum itu oleh-Nya” (HR. Ahmad).

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda “Demi Allah, sungguh Allah lebih bergembira menerima taubat hamba-Nya dibandingkan kegembiraan salah seorang di antara kamu yang menemukan kembali barangnya yang hilang di tanah lapang. Barangsiapa mendekat kepada-Ku sejengkal maka Aku akan mendeka- tinya sehasta dan barangsiapa mendekat kepada-Ku sehasta maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan biasa maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat” (HR. Bukhary dan Muslim).

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda “Hai anak Adam, selagi engkau memohon kepada-Ku dan berpenghara- pan (baik) kepada-Ku maka tentu Aku ampuni apa yang telah lalu darimu dan tak Ku-hiraukan seberapa dosa besar (dosa itu)! Hai anak Adam, andaikan dosamu mencapai awan di langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-ku, maka tentu Ku-ampuni! Hai anak Adam, kalau seandainya engkau membawa kesalahan (dosa) sepenuh bumi, kemudian engkau bertemu dengan-Ku tanpa membawa dosa syirik sedikitpun, maka tentu Aku akan memberimu ampunan sepenuh bumi ini pula” (HR. Tirmidzi).

Dengan memahami sifat-sifat Allah Ta’ala, diharapkan seorang Muslim akan mampu hidup dalam keindahan dan penuh optimisme. Dan jangan sampai sekali-kali seseorang itu sampai muncul perasaan su’udzan (prasangka buruk) kepada Allah swt. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Janganlah salah seorang di antara kamu meninggal dunia kecuali ia dalam keadaan berhusnudzan kepada Allah ‘Azza wa Jalla” (HR. Muslim).

Husnudzan billah (berprasangka baik kepada Allah swt) itu hukumnya wajib sedangkan su’udzan billah (bereprasangka buruk kepada Allah) itu hukumnya haram (Syarah Riyadhush Shalihin, DR. Husaini A. Majid Hasyim). Wallahu a’lam bishshawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses