Seputar Hijrah

  • Sumo

Pada suatu malam, empat belas abad tahun yang silam, sekelompok pemuda kafir Quraisy mengepung sebuah rumah di kota Makkah. Mereka ingin memastikan bahwa pemilik rumah itu tidak akan melihat terbitnya sang surya lagi esok pagi. Ya, mereka akan membunuhnya malam itu. Para pemuda itu satu persatu mulai menyelinap masuk ke dalam rumah. Perlahan mereka segera menuju ke sosok laki-laki berselimut yang sedang tidur di atas sebuah ranjang. Setelah menyibakkan selimut tersebut, para pemuda itu terkejut. Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa orang yang mereka temukan itu adalah Ali putra Abi Thalib yang sudah rela mempertaruhkan nyawanya sebagai perisai sang pemilik rumah, yang tak lain adalah baginda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

Pergi kemanakah Rasulullah saat itu? Menjelang larut malam, beliau ternyata sudah keluar menuju rumah Abu Bakar. Keduanya akan pergi ke Yatsrib menyusul orang-orang beriman dari Makkah yang sudah berangkat terlebih dahulu. Mereka memilih arah Selatan menuju gua Tsur sebagai tempat persinggahan sementara untuk mengecoh kaum kafir Quraisy yang mengejar mereka tanpa kenal lelah. Betapa tidak, jika Muhammad berhasil menyebarkan agama baru yang diajarkannya itu di Yatsrib, penduduk Makkah bisa ikut terpengaruh dan pada akhirnya eksistensi agama nenek moyang akan terancam. Hanya pertolongan Allah-lah yang menyelamatkan dua orang yang bersahabat karib itu dari segala marabahaya yang menghadang. Dan hanya atas izin Allah juga mereka akhirnya sampai di Yatsrib dengan selamat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.