Sunnah Nabi SAW Yang Sering Dilalaikan

  • Sumo

Allah SWT berfirman: “Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Ali ‘Imran: Ayat 31). Berdasarkan ayat tersebut, agar kita digolongkan sebagai manusia yang mencintai Nabi Muhammad, maka sudah selayaknya kita mengikuti sunnah Nabi. Berikut 6 sunnah yang sering kita lalaikan dalam kehidupan sehari hari: Pertama; Nabi pernah menyuruh kita untuk berjalan tanpa alas kaki. Sunnah ini tidak berlaku terus menerus, tetapi pada keadaan tertentu saja. Misal, kita berangkat ke masjid menggunakan sandal, pulangnya melepas sandal. Banyak penelitian modern yang membuktikan bahwa hal ini akan memperbaiki kesehatan kita.

Kedua; Makanlah dengan 3 jari. Maksudnya dengan jempol, jari telunjuk, dan jari tengah. Hal ini tentu saja berlaku untuk makanan yang kering, misal kurma, roti, dll. Apabila kita makan makanan berkuah, kita perlu bersikap fleksibel dengan menggunakan alat yang sesuai, misal sendok. Lebih jauh dari itu, kita dianjurkan menjilat sisa makanan yang ada di jari kita, serta tidak menyisakan makanan dipiring. Hal ini dikarenakan kita tidak tahu, pada makanan yang mana Allah akan memberikan barokahnya kepada kita, disamping menghindari sifat pemborosan. Ketiga; Mengusap mata dengan telapak tangan sebanyak 3 kali saat bangun tidur. Mengusapnya cukup ringan saja, jangan terlalu ditekan. Gunakanlah telapak tangan bagian bawah, bukan jari kita.

Keempat; Berwudlu setelah melakukan perbuatan dosa. Wudlulah dengan perlahan dengan cara sebaik baiknya sambil mengingat dosa yang telah kita lakukan. Mintalah ampun kepada Allah, dan lebih baik lagi jika dilanjutkan dengan sholat Tobat. Wudlu ini lebih ditekankan apabila kita melakukan dosa besar. Kelima; Membaca Kafaratul Majelis setelah melakukan rapat, permufakatan, serta segala pertemuan, apalagi setelah pengajian. Dilakukan tidak hanya untuk kegiatan keagamaan saja, tapi juga untuk kegiatan lainnya, seperti bisnis, rapat RT, dll, sepanjang dilakukan sesuai koridor agama.Doa Kafaratul Majelis :

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allailahailla anta astaghfiruka wa’atubu ilaik.

(Maha suci engkau Ya Allah, dengan memujimu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan dirimu, aku memohon pengampunanMu dan bertobat kepadaMu)

Keenam; Menutup sisa makanan dan minuman yang ada dimeja Tujuannya adalah agar makanan/minuman tidak terkontaminasi oleh lingkungan ataupun dihampiri oleh binatang. Menutup bisa dilakukan dengan berbagai macam alat dan cara, termasuk meletakkan makanan di kulkas. Untuk minuman, manakala tidak mendapatkan penutup, maka cukup menggunakan benda ( sendok,garpu.dll) yang diletakkan melintang diatas tempat minum yang terbuka. (Dwi Andi HR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.