Tadabbur QS Al-Muthaffifin: 10-17

  • Sumo

وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ

10. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,

Pengertiannya di sini adalah bahwa jika seseorang menyangkal realitas eksistensi dan penciptaan, maka ia adalah seorang mukadzdzib (pendusta). Mukadzdzib berarti perbuatan seseorang yang bertentangan dengan ucapannya, ada pemisahan antara ucapan dan perbuatan. Kidzb adalah dusta, penipuan, kebohongan atau ketidakjujuran. Kecelakaan akan menimpanya pada hari ketika ia tak bisa lagi mengubah did dan menyaksikan realitas terakhir, yak-ni hari kematiannya. Barangsiapa menyangkal haqq (kebenaran), yang menjelma sebagai keadilan, berarti telah menyangkal bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan haqq, dengan keadilan dan keseimbangan. Jika seseorang berbuat tidak seimbang, maka ia sedang berbohong. Seseorang yang mengaku bahwa dirinya tidak menyangkal kebenaran tapi menegakkannya namun berbuat dengan cara yang berlawanan, maka ia berada dalam keadaan kufr (menutup, menyangkal realitas). Pengakuannya sebagai orang yang mengesakan Tuhan (muwahhid) ternyata palsu karena ia berbuat sebagai penipu (muthaffif) dan tidak memperhatikan keadilan dari perbuatannya sendiri.

الَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ

11. (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.

Hari Pengadilan, hari din, adalah hari ketika kita membayar penuh utang-utang kita. Itulah Hari Perhitungan, hari ketika bentuk kita yang sesungguhnya, yakni roh, membentang terbuka. Bentuk ini tidak dapat dilihat sekarang, karena ia merupakan energi halus yang mempertahankan kita hidup. Pemahaman kita tentang roh hanya bisa sejauh ini saja dan tak lebih, karena kemampuan untuk memahaminya muncul dari apa yang disebut ‘Aku’, yang akan terputus sudah sampai di situ.

وَمَا يُكَذِّبُ بِهِ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ

12. Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa,

I’tadâ, akar dari mu’tadîn artinya ‘menyeberang, melebihi, bertindak sangat keterlaluan’. Sekaitan dengan kata ini adalah kata ‘aduw, yang berarti ‘musuh, lawan’, dan ‘ada, yang berarti ‘permusuhan, kebencian, antagonisme, agresi’. Pelanggaran terjadi karena kita tidak merasakan adanya tauhid di dalam diri kita.

Kata ‘aduw (musuh) tentu saja tidak berarti permusuhan di antara dua pihak tapi mengindikasikan bahwa mereka asing atau berbeda satu sama lain: tidak ada kesatuan di antara mereka. Itu tidak berarti bahwa mereka saling membenci, tetapi yang pasti mereka tidak saling mengenal. Maka kebodohan (ketidaktahuan) adalah juga musuh; kita menentang apa yang tidak kita ketahui. Dari kata i’tada, kita dapat menarik kesimpulan bahwa pelanggaran dan penyangkalan kita adalah akibat kebodohan kita, maka kita bisa melihat betapa kita bisa menjadi musuh diri kita sendiri. Ketika kita telah melanggar (melampaui batas) jatidiri kita sendiri, maka kita atsim (berdosa). Atsima berarti ‘melakukan dosa atau kejahatan’, dan ini dilakukan karena kebodohan dan kebencian kita yang menyebabkan kita terputus dan berdusta. Atsima termasuk melakukan apa yang tidak boleh kita lakukan. Itsm artinya ‘berjudi’; perjudian dianggap pelanggaran karena dengan terlibat di dalamnya kita melakukan ketidakadilan. Kita menyebutkan suatu sistem selain dari apa yang ditetapkan oleh realitas—yakni kasih sayang dan keadilan—dan, karena itu, kita melakukan kejahatan. Dengan kembali ke sistem yang tidak adil maka kita menjadikan diri kita bagian dari itu.

إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ

13. Tatkala ayat-ayat kami dibacakan kepadanya, ia berkata: “Dongengan orang-orang kuno”.

Ini berkenaan dengan situasi yang berulangkali terjadi bahkan hingga sekarang, dimana orang mengatakan bahwa karena Alquran diturunkan beberapa ratus tahun lampau maka ia tidak bisa berlaku pada kondisi sekarang; ia hanyalah dongengan masa lampau.sungguh perkataan mereka tidak beralasan sama sekali karena al-Qur’an diturunkan sebagai pandangan hidup yang cocok dan akan senaniasa relevan kapan saja hingga hari kiamat tiba.

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ

14. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.

Dari Abu Hurairah Ra.Rasulullah saw bersabda:”Jika seseorang hamba mengerjakan perbuatan dosa maka Allah akan memberikan noda hitam (Nuktah) pada hati mereka. Dan jika ia taubat maka Allah akan menghilangkan noda hitam tersebut , jika ia kembali berbuat dosa maka akan bertambah banyak noda hitamnya sehingga memenuhi hatinya (Raana) kemudian beliau membaca ayat 14 dari QS Al-Muthaffifiin.” (HR. Ahmad dan Thobari)

كَلَّا إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ

15. Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka.

Para pendusta agama (al-Musyrikun dan al-Kafirun) akan terhalang dari melihat Tuhan, sedangkan orang-orang beriman akan dapat melihat Tuhan mereka dan itulah nkmat yang paling besar. Sahaba bertanya bagaimana kita bisa melihat Tuhan? Kemudian Nabi balik bertanya. Pernahkah kalian melihat. bulan purnama, sahabat menjawab “Ya” kemudian nabi mengatakan: begitulah kalian akan melihat Tuhan kalian tidak ada penghalang apapun

ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُوا الْجَحِيمِ

16. Lalu sesunggubnya mereka akan memasuki api (neraka) yang menghanguskan.

Shala berarti ‘memanggang, membakar’ atau ‘dihadapkan pada lautan api’. Akar kata jahim adalah jahama, yang berarti ‘menyalakan api’ dan ia digunakan karena api yang akan mereka masuki adalah api yang telah mereka nyalakan dalam kehidupan ini. Jahim di sini menunjuk kepada neraka yang diancamkan kepada kita pada hari kiamat, dan juga neraka yang kita pahami sebagai manusia biasa

ثُمَّ يُقَالُ هَذَا الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ

17. Kemudian, dikatakan (kepada mereka): “Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan”.

Adzab Allah adalah haq demikian juga nikmat-Nya haq. Akibat dari pendustaan mereka, mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.