Takbiran, Amalan Yang Terlupakan

  • Sumo

Banyak orang yang berpuasa sunnah di hari-hari mulia, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini, bersedekah dan amal shalih lain. Tentu ini bagus dan mulia. Tapi, ada satu amalan yang sering dilupakan banyak orang di hari-hari ini, yaitu takbiran. Padahal disunnahkan di hari-hari yang mulia ini untuk memperbanyak tahlil, takbir dan tahmid, sebagaimana sabda Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam:

فَأًكْثِرُوا فِيْهِنَّ مِنَ الْتَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيْرِ وَالتَّحْمِيْد

“Perbanyaklah di dalamnya tahlil (mengucapkan La ilaha illallah), takbir (mengucapkan Allahu Akbar), dan tahmid (mengucapkan Alhamdulillah).” (HR. Ahmad dalam Musnad, no. 5446) dan muhaqqiq/peneliti Musnad Imam Ahmad, menshahihkannya)

Allah Ta’ala berfirman tentang jamaah yan menunaikan ibadah haji di Tanah Suci:

ليشهدوا منافع لهم ويذكروا اسم الله في أيام معلومات على ما رزقهم من بهيمة الأنعام

“Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah di hari-hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka berupa hewan ternak.” (QS. Al-Hajj: 28)

Bertakbir bersamaan dengan tasbih, tahmid dan tahlil, adalah termasuk amal shalih yang kekal pahalanya, membuka jalan ke surga dan ucapan yang lebih dicintai Allah dan dicintai Rasulullah SAW, dilakukan dari semenjak terbitnya matahari. 

Hendaknya ketika berdzikir di waktu-waktu ini dengan cara mengangkat suara, dikerjakan baik saat berdiri atau duduk, berkendara atau berjalan, di dalam rumah atau di luar rumah, di masjid, di musholla, jalanan, pasar, kantor, kampus, sekolah, tempat kerja kita dan semua tempat yang memungkinkan.

Diharapkan para kiyai, ulama dan dai panutan umat dan kaum muslimin semuanya, untuk إظهار التكبير , menampakkan dan mengumandangkan takbir, baik itu di berbagai kegiatan atau petemuan online maupun di rumah-rumah. Tidak mengapa menyiarkan takbir ini dengan berbagai macam media elektronik agar dapat tersiar di berbagai penjuru wilayah, termasuk melalui pengeras suara masjid dan musholla, bisa menjadi ringtone dan nada dering HP kita, bisa status WA dan lain sebagainya, agar membahana dan seluruh relung isi bumi bergemuruh dipenuhi kumandang takbir, tahlil dan tahmid. Semoga ini bisa menjadi bagian dari ikhtiar kita mengusir virus corona sehingga secepatnya Allah mengangkat Covid-19 ini dari negeri kita dan seantero bumi ini.

Seperti disebutkan dalam tulisan di atas, dahulu sahabat mulia Abdullah bin Umar RA dan Abu Hurairah RA- pernah keluar ke pasar di hari-hari sepuluh hari pertama Dzulhijjah ini sambil bertakbir. Lalu masyarakat lain pun ikut bertakbir. Salah seorang ulama generasi tabi’in, Maimun bin Mahran rahimahullah berkata:

أدركت الناس وإنهم ليكبرون في العشر، حتى كنت أشبهه بالأمواج من كثرتها

Saya ketemu banyak orang, mereka semua pada serentak bertakbir di sepuluh hari pertama Dzulhijjah, sampai-sampai saya menyamakan mereka seperti gemuruh ombak, saking banyaknya” (Diriwayatkan Al Marwazi, lihat: Fathul Bari VI/112).

الله أكبر

الله أكبر

الله أكبر

لا إله إلا الله والله أكبر

الله أكبر

ولله الحمد

(Dr. KH. Ahmad Kusyairi Suhail, MA/Sekeraris Umum PP. IKADI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.