The Circle Of Love

  • Sumo

Cinta, satu kata dengan sejuta rasa, makna, warna, dan rahasia. Cinta, kadang rumit dan sulit diterka, kadang mengambil satu, kadang semua sisi dari rasa, selera, gairah, sifat, karakter, temperamen, dan semuanya. Ya saat cinta bekerja maka akan semakin terpolarisasi pembuktian, dari apa dan siapa saja yang seiring dengan yang kita cintai. Segala daya, gaya dan upaya akan dimaksimalkan untuk mendapatkan indahnya kedekatan, keakraban dan kemesraan penghambaan.

Dari Abu Hurairah ra, Nabi Saw. bersabda,”Sesungguhnya Allah swt apabila mencintai seorang hamba-(Nya), maka Dia memanggil Malaikat Jibril dan berfirman kepadanya, “Hai Jibril, sesungguhnya Aku menyukai si Fulan, maka cintailah dia.”Jibril mencintainya, kemudian ia berseru ke segenap penduduk langit, bahwa sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah dia oleh kalian. Maka seluruh penduduk langit mencintainya, kemudian diletakkanlah baginya cinta dan kasih sayang di bumi. Dan sesungguhnya apabila Allah membenci seorang hamba-(Nya), maka Dia memanggil Malaikat Jibril dan berfirman kepadanya, “Hai Jibril, sesungguhnya Aku membenci si Fulan, maka bencilah dia olehmu.” Maka Malaikat Jibril membencinya, kemudian ia berseru ke segenap penduduk langit, bahwa sesungguhnya Allah membenci si Fulan, maka bencilah dia oleh kalian. Maka seluruh penduduk langit membencinya, kemudian diletakkanlah baginya kebencian di bumi.”

Cinta itu awalnya memang tersembunyi, tetapi pasti akan muncul tanda- tandanya bagaikan asap dari pembakaran, bagai biji yang tumbuh ke atas tanah atau telur yang menetas membongkar cangkang. Usman ibnu Affan r.a. mengatakan,”Tidak ada seorang hambapun yang beramal baik atau amal buruk, melainkan Allah memakaikan kepadanya buah dari amal perbuatannya yang melekat pada tubuhnya bagai kain selendang.”

The Circle of Love, lingkaran cinta yang terus bersiklus, bergerak, bersambung terus menerus hingga hilang kesangsian, keraguan dan duka lara. Cinta yang makin lama semakin kuat semakin terikat. Cinta yang makin lama semakin matang semakin kokoh dan tegar untuk berjuang hingga tiba saatnya momentum perjumpaan.

Dari Abdullah bin Amr ra, Rasulullah saw bersabda,“Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh Ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah penduduk bumi niscaya Yang di atas langit pun akan menyayangi kalian.” (HR. Abu Dawud). Saatnya menyelaraskan cinta kita dengan cinta Allah Yang Maha Pencinta, dengan membawa kebaikan dan kasih sayang kepada seluruh alam semesta sebagai “Rahmatan Lil “Alamin”. (Suratno ketua Ikadi Kab. Madiun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.