Keberhasilan berkeluarga bergantung pada kejelian untuk memilih pasangan terbaik untuk kehidupan jangka panjang dengan memprioritaskan keimanan kepada Allah (seagama), kebaikan hati dan ketakwaannya. Ada 7 kriteria memilih suami atau imam hidupnya yang bisa dijadikan panduan: (1) Taat Beragama. Tanpa agama manusia akan tersesat dan menyesatkan diri, keluarga dan masyarakat. Taat beragama, tidak hanya mencakup soal ibadah dan akidah yang benar saja, karena Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah, namun juga mengatur hubungan manusia dengan manusia yang lain, bahkan dengan seluruh ciptaan Allah.
- Berwawasan Parenting.
Penting bagi seorang suami untuk memahami ilmu parenting dengan baik untuk memastikan bahwa interaksinya dengan istri dan anak-anaknya adalah interaksi yang sehat dan edukatif
- Berkarakter Yang Baik
Yang tak boleh dilihat dari anak laki laki dari ayahnya adalah, perlakuan kasar ayah pada ibunya, agar tak membentuk karakter buruk anak jika mereka sudah dewasa. Perlakuan kasar ayah kepada ibunya baik secara verbal ataupun emosional, akan membuat anak laki laki secara tak sadar tak bisa menghargai perempuan, karena dia melihat bahwa kekasaran adalah perilaku normal sebagai cara menunjukkan kekuasaan.
Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا جَاءَكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِيْنَهُ وَخُلُقَهُ فَأنْكِحُوْهُ إِلاَّ تَفْعَلُوْا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الْأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيْضٌ
Artinya, “Jika datang kepada kalian seseorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Jika kalian tidak melakukannya, niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.” (HR Tirmidzi dan al-Baihaqi).
- Emosi Stabil
Dengan menikahi laki laki yang tak stabil secara emosi, bahkan memiliki kebiasaan buruk hingga berperilaku destruktif, maka anak anaknya secara tak sadar akan cenderung menyerap ajaran tak perlu mengendalikan emosi dan pelampiasan marah tanpa kontrol adalah hal wajar bagi laki laki, sehingga kelak berakibat pada perilaku destruktif dan agresif pada dirinya. Ayah adalah role model utama dalam tanggung jawab dan keteladanan, saat dirinya menjadi suami kelak.
- Memiliki Pandangan Keluarga SAMARAH ( Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah)
Suami yang memiliki pandangan keluarga SAMARAH, akan selalu berpikir jauh ke depan demi kebaikan dan kesejahteraan keluarganya, sehingga mampu membawa keluarga menuju kondisi yang selalu lebih baik, dari segi pendidikan, finansial, dan lain sebagainya.
- . Memperlakukan Istri dengan Adil.
Suami seharusnya tidak merasa bahwa dirinya lebih unggul dari istrinya. Laki laki hendaknya membangun rumah tangga dengan prinsip kesetaraan, sehingga tidak ada yang lebih rendah di antara keduanya dan ia akan bisa memposisikan istrinya sebagai mitra sejajar dalam perjalanan hidupnya.
7.Mengerti Pengelolaan Finansial Dasar.
Dalam hal ini, selayaknya kita memilih suami dengan perilaku keuangan yang sangat terbiasa dan sadar bahwa tanggung jawab keuangan ada pada dirinya, sehingga laki laki pilihannya adalah yang berdaya, bekerja keras mencari nafkah dan berdaya mengelola keuangan serta mengkomunikasikan pengelolaannya secara terbuka terkait anggaran bulanan, tabungan, dan investasi untuk masa depan dengan istri, adalah hal yang sangat penting.
Ya Rahman, Jadikan kami dan anak anak kami kelak sebagai suami yang bijaksana dan pemimpin yang ditaati keluarganya. (@msdrehem)