Hilang Jahat Karena Tobat

  • Sumo

Saudaraku, Sesaat kita menuju kepada Allah subhanahu wata’ala dan sesaat kita lari dari-Nya. Tapi ingat, Kelalaian tak pernah jauh dari kehidupan kita, maksiat selalu menghiasi hari-hari kita. Diriwayatkan bahwa Nabi Saw, beristighfar 70 kali hingga 100 kali dalam sehari, untuk menunjukkan ketundukan dan ketergantungan kepada Allah swt. Rasul mengisahkan lelaki yang telah membunuh 100 orang lalu ia memilih untuk bertaubat, maka tobatnyapun diterima, karena tak ada yang menghalangi manusia dengan taubat.

Mengapa Manusia Menjadi jahat ? Tentu ada beberapa faktor : Pendidikan dan lingkungan yang jahat atau mendukung terjadinya kejahatan. Tak ada ajakan, pengaruh, teladan dan pembiasaan kebaikan. Tersakiti dan ingin membalas dendam. Terlalu disanjung dan dibela sehingga kehilangan tawadlu’ atau rendah hati.

Allah swt, Maha Pengampun sangat suka bagi hamba-Nya yang bertaubat. Tidak peduli sebanyak apapun dosa yang telah mereka perbuat di masa lalu. Mengapa Harus Bertaubat 

  1. Agar Semakin Dicintai Allah. Allah cinta pada manusia dan cinta manusia pada Allah tak kan pernah tertolak. “Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat dan mencintai orang yang mensucikan diri”. (QS.Al-Baqarah : 222)
  2. Tobat Adalah Relaxasi. Setiap perbuatan buruk akan menyiksa fitrah kebaikan manusia dan setiap yang jahat akan terkhianati oleh kejahatannya sendiri.
  3. Tobat itu Pemutihan Diri. Rasulullah SAW mengatakan bahwa ketika seorang hamba berbuat dosa, muncul titik hitam di hatinya. Semakin banyak dosanya, hatinya akan semakin penuh dengan titik hitam. Dengan taubat maka titik titik hitam di hati akan hilang hingga berganti putih.
  4. Tobat Jalan Menuju Sukses. Yang bertobat akan dilapangkan rejeki dan dimudahkan semua urusan dunianya. Dalam QS.Nuh : 10-12, disebutkan bahwa orang orang yang bertaubat akan dikaruniai hujan lebat pembawa berkah, harta dan anak anak, kebun kebun, juga sungai sungai

Jangan pernah bosan menjadi orang baik, sebab tak ada satu kebaikanpun yang akan tersiakan. Bila sulit menjadi baik, janganlah menjadi jahat pada diri dan orang lain. Jangan terlalu berambisi untuk lebih baik dari lain, agar tak terjebak pada sikap  riya’, tapi cukup jadikan hari ini selalu lebih baik dari kemarin.

Ya Rahman.., Jadikan kami hamba bijaksana yang sadar pada salah & benar, dan mudah menyesali kesalahan. Jadikan kami selalu bersegera minta ampun bila salah padaMU dan mudah minta maaf pada sesama saat khilaf. Jadikan taubat kami adalah taubat yang serius sehingga kami tak berani mengulangi lagi selamanya. Aamiin (@msdrehem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses