Al Qur’an Surat Al Bayyinah terdiri atas 8 ayat. Termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Ath Thalaq. Dinamai Al Bayyinah (bukti yang nyata) diambil dari perkataan Al Bayyinah yang terdapat pada ayat pertama dari surat ini. Dalam surat ini Allah subhanahu wata’ala berfirman:
لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ (1) رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً (2) فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ (3) وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ (4) وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ (5) إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ (6) إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ (7) جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ (8)
- Orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata,
- (yaitu) seorang rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Al Quran)
- Di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar)
- Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata
- Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)
- Sungguh, orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itulah sejahat-jahatnya makhluk.
- Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk
- Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang-orang yang takut kepada Tuhannya.
Tersebut di dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad dari Arras bin Malik, bahwa Rasulullah s.a.w. pernah berkata kepada sahabatnya Ubay bin Ka’ab r.a.: “Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku, supaya membacakan kepadamu Surat Lam yakunil-ladziina kafaruu. Lalu Ubay bertanya: “Apakah Tuhan menyebut namaku?” Rasulullah menjawab: “Memang! (namamu disebut). Mendengar itu menangislah Ubay. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Menurut keterangan al-Qurthubi di dalam tafsimya, makanya sampai Allah menyuruh bacakan Surat ini kepada Ubay bin Ka’ab adalah karena Ubay ini sangat kuat ingatannya, sehingga apa saja yang didengarnya dari Rasulullah s.a.w., dengan segera dapat ditangkapnya dan diajarkannya kepada orang lain.
Kekuatan ingatannya dan kesungguhannya menghapal dan mengajarkan kepada orang lain itulah yang. mendapat penghargaan dari langit.
Ada juga riwayat dari Yahya bin Salam mengatakan Surat ini diturunkan di Makkah. Tetapi Ibnu Abbas dan Jumhur yang terbanyak berpendapat bahwa Surat itu memang diturunkan di Madinah. Dan jika diperhatikan isinya yang banyak menyebut keadaan ahlul-kitab,yang memang saat itu ahlu kitab banyak menjadi penguni Madinah Selain dia bernama al-Bayyinah (bukti), dia diberi juga nama “al-Qayyimah” (yang lurus), dan diberi nama juga “al-Munfakkiin” (meninggalkan).
Pokok-pokok isinya:
Ayat pertama sampai empat menjelaskan tentang pernyataan ahli Kitab dan orang-orang musyrik bahwa mereka akan tetap dalam agamanya masing-masing sampai datang nabi yang telah dijanjikan oleh Tuhan.
Berkata imam At-Thabari:”Tidaklah sekali-kali golongan orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik, berbeda dalam menyikapi kehadiran nabi muhammad sebelum beliau diutus. Bahkan mereka (ahli kitab) berharap-harap agar kelahirannya disegerakan, karena diyakini dapat menyelesaikan semua perkara yang terjadi diantara mereka sehingga tidak ada lagi fitnah QS.Al-Baqarah:89
Ketika nabi yang mereka tunggu-tunggu lahir tidak sesuai harapan (dari kalangan bani Israil) maka dengan cepat mereka berubah. Bahkan memusuhi nabi Muhammad saw, padahal Nabi yang datang itu sifat-sifatnya sesuai dengan sifat-sifat yang mereka kenal pada kitab-kitab mereka dan membawa ajaran yang benar yaitu ikhlas dalam beribadah, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat.
Selain itu ia juga membawa kitab suci yaitu al-Qur’an yang didalamnya juga termuat isi kandungan kitab-kitab suci terdahulu seperti Zabur, Taurat dan Injil. Akan tetapi ada diantara ahli kitab yang beriman jumlahnya sedikit dan kebanyakan diantara mereka fasiq QS.Ali Imran:110.
Pada ayat lain Allah telah mengisyaratkan tentang kedengkian mereka terhadap nabi Muhammad saw setelah datang kepada mereka bukti yang nyata QS. Al-Baqarah: 109
Golongan ahli kitab yang beriman dan beramal sholeh akan mendapat kemulian diakhirat kelak. Sedangkan golongan yang kafir dan mengingkari risalah nabi Muhammad saw adalah termasuk sejelek-jelek makhluk Allah dan akan menjadi penghuni neraka. Jadi claim yang mereka pertahankan yaitu tidaklah masuk surga kecuali Yahudi dan Nashrani hanyalah angan-angan belaka tanpa bukti QS.Al-Baqarah: 111
Apakah yahudi dan Nashrani dizaman sekarang termasuk ahli kitab? Ya mereka termasuk ahli kitab, akan tetapi ahli kitab yang kafir, karena sebagian besar diantara mereka meyakini bahwa Yesus (Isa) adalah putra Allah. Maha suci Allah atas segala tuduhan keji mereka terhadap Allah (lam yalid walam yulad ; Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan QS.Al-Ikhlas:3 ) dan lihat firman Allah:”Telah kafir mereka yang mengatakan sesungguhnya Allah itu tiga” QS.Al-Maidah:72-73
Pada ayat yang kelima dijelaskan tentang inti seluruh ajaran para nabi yaitu ikhlas mentauhidkan Allah, mendirikan shalat dan membayar zakat. Mereka mengajak kaumnya untuk beribadah dengan ikhlas, hal ini sejalan dengan tujuan diciptakan jin dan manusia yaitu untuk mengabdi kepada-Nya QS.Adz-Dzariyat:56. Jadi ikhlas dan mengikuti (mutabaah) Rasulullah saw dalam beribadah merupakan dua syarat muthlaq diterimanya amal QS. Ali Imran:31
Pada ayat 7-8 Allah menjelaskan tentang ganjaran orang yang beriman adalah surga.
Jadi keimanan yang diringi amal sholeh akan mengantarkan orang mukmin kedalam kehidupan abadi di surga Aden didalamnya mengalir sungai-sungai dengan macam mata air; air yang jernih, susu, madu dan khamr QS.Muhammad:15. mereka itulah sebaik-baik makhluk ciptaan Allah, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah