Saudaraku, di saat tubian musibah dan masalah datang tanpa jeda dan seolah dunia menjadi sangat sempit. Di saat rezeki datangnya sangat sulit, hingga kita merasa malu bertemu dengan siapapun. Ibarat kita sudah terjatuh, lalu tertimpa tangga pula. Di saat kita bingung dan gelisah dengan pedasnya komentar orang lain. Di saat kita merasa sendirian kesepian karena sahabat dan kerabat menjauh. Di saat utang menumpuk dan penagih tak memberi ampun, hingga serasa jantung berguncang dan hendak jatuh.
Di saat kematian terbayang lebih indah dari hidup. Maka, di saat itulah kita harus menghidupkan rasa optimisme, bangkit dari keterpurukan lalu segera mengusir jauh semua kedukaan yang sumbernya adalah setan, untuk menjemput kebahagiaan. Bagaimana cara kita bisa optimis, bangkit dan mengusir duka untuk menjemput bahagia?
- Bersangka baik kepada Allah SWT dan berdoa.
- Bertaubat kepada Allah SWT.
- Memberi porsi waktu yang sangat besar untuk I’tikaf atau berdiam diri di masjid.
- Melipat gandakan ibadah dengan ikhlas dan khusyu’.
- Dzikir sesuai sunnah yang tak boleh terputus.
- Memperbanyak tilawah Al-Qur’an .
- Bersilaturrahim dengan orang-orang sholeh.
- Jangan pernah menjadi orang pelit walaupun sedang butuh dan kekurangan. Jika tak bisa bersedekah dengan harta, bersedekahlah dengan tenaga, fikiran dan hati yang selalu bersih (QS. Ali Imron: 180)
- Memperbanyak senyum dan jangan mempersulit orang lain dengan meminta minta apalagi menipu atau mengambil hak orang lain.
- ingat, bahwa rejeki tak akan pernah salah menuju tuannya.
Berbahagialah dengan semua itu, dan rasakan sendiri bahwa sesungguhnya hidup sangatlah indah. Ya Rahman, Jadikan kami hamba yang selalu bisa memilih bersyukur dan ridlo atas pilihan takdirMU, agar kami selalu bahagia menjalani hidup di dunia dan di akhirat. (@msdrehem)