Mandi Wajib di Jam Kerja

  • Sumo

Pertanyaan: Saya haid biasanya 8 hari berakhir dan langsung mandi wajib, Suatu kali jam berakhirnya haid saya untuk mandi saya ada pekerjaan di sebuah gedung, yang saya sendiri baru pertama kesana sebagai crew, saya bingung even yang hanya berjalan dari jam 7 pagi – 1 siang itu saya standby. Bagaimana jika haid saya berakhir di jam 9-10 , namun disana saya masih sibuk bekerja. Bagaimana saya bisa mandi wajib disana smntara tidak mungkin saya dapat izin brlama2 dikamar mandi untuk mandi ? Dan bagaimana jika saya hanya menemukan toilet khusus buang air kecil saja , apalagi even itu akan sangat sibuk.

Jawaban: dalam situasi yang anda hadapi, ada beberapa solusi yang diberikan dalam syariat Islam untuk keadaan darurat atau sulit seperti ini. Allah  memberikan kemudahan bagi umat-Nya. Berikut adalah panduan dan solusi untuk Anda:
 
Kewajiban utama anda setelah haidh berhenti adalah bersuci (mandi wajib) agar dapat melaksanakan shalat. Mandi wajib boleh ditunda selama penundaan tersebut tidak menyebabkan anda melewatkan waktu shalat fardhu (misalnya, menunda mandi Isya sampai masuk waktu Subuh).
Jika haidh anda berhenti pada pukul 09.00 atau 10.00 pagi (dalam waktu shalat Dhuha atau menjelang Dzuhur), anda memiliki waktu hingga masuk waktu shalat berikutnya, yaitu Ashar, untuk bersuci dan melaksanakan shalat Dzuhur. Selama waktu shalat belum habis, anda masih bisa menunda mandi.
 
Upayakan Mandi Wajib Secepatnya di Lokasi Seadanya. Mandi wajib tidak harus dilakukan di kamar mandi yang mewah atau membutuhkan waktu berlama-lama dengan sabun dan sampo. Inti dari mandi wajib adalah meratakan air ke seluruh tubuh disertai niat.
 
Jika di gedung tersebut ada toilet yang memiliki sumber air (kran, ember, atau shower kecil), anda bisa memanfaatkan itu. Caranya:
  • Berniat dalam hati untuk mandi wajib.
  • Membasuh tangan dan membersihkan kemaluan serta najis yang mungkin tersisa.
  • Berwudhu seperti biasa.
  • Mengguyur air ke seluruh kepala (pangkal rambut) 3 kali.
  • Mengguyur seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan lalu kiri, pastikan semua anggota badan terkena air.
  • Ini bisa dilakukan dengan cepat, bahkan dengan gayung atau pancuran seadanya.
Jika anda benar-benar tidak menemukan air yang cukup, atau kondisi toilet sangat tidak memungkinkan untuk mandi (hanya toilet jongkok tanpa fasilitas air yang memadai), atau anda yakin akan kesulitan mendapatkan izin untuk berlama-lama di kamar mandi, maka tayamum adalah solusi syar’i (keringanan dari Allah).
Tayamum berfungsi sebagai pengganti wudhu dan mandi wajib dalam kondisi darurat (tidak ada air atau tidak bisa menggunakan air).
  • Cara Tayamum:
    1. Niat tayamum untuk menghilangkan hadas besar (haid) karena tidak ada air/halangan.
    2. Menepukkan kedua telapak tangan ke permukaan yang suci (seperti dinding, lantai, atau kursi yang bersih dari najis dan berdebu).
    3. Mengusap wajah dengan hasil tepukan tersebut. lalu mengusap kedua telapak tangan hingga pergelangan tangan (menurut mayoritas ulama).
    4. Setelah bertayamum, anda dianggap suci dan dapat melaksanakan shalat Dzuhur dan Ashar (jika waktu Ashar sudah masuk) tepat waktu.
Anda tidak perlu membatalkan kontrak kerja, karena Islam memberikan solusi (keringanan) untuk situasi sulit semacam ini. Laksanakan ibadah sesuai kemampuan anda di lokasi. 
Demikian, semoga Allah berkenan untuk memberikan kemudahan, taufiq dan ridho-Nya
Wallahu a’lam bishshawaab. Sumber: www.konsultasisyariah.net
 
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses