Apakah Saya Kafir?

  • Sumo

Pertanyaan: saya seorang pendosa yang tidak mau sholat sampai meninggalkan sholat Jumat 3 kali tanpa alasan dan saat ini saya sedang berusaha untuk menjalankan kewajiban. dan akhir akhir ini saya sering muncul pikiran dan hati yang buruk dalam ibadah dan keseharian saya entah itu menghina Allah dan rasul, kitabnya, merasa tidak yakin dan hingga kesyirikan dan akhirnya tidak sengaja kelepasan dan hati saya tidak merasa bersalah, terkadang juga mikirin dosa dan hukuman neraka atas apa yang saya lakukan. Apakah saya masih memiliki iman atau saya sudah menjadi seorang kafir yang benar-benar Atau kafir nifaq.

Jawaban: Ketika anda merasa tidak bersalah atas dosa-dosa anda, atau anda menikmati perbuatan tersebut, itulah tanda-tanda kekufuran. Namun, karena anda merasa bersalah, takut akan neraka, dan sedang berusaha untuk taubat, berarti Anda masih memiliki iman dan belum menjadi kafir. Kafir nifaq (munafik) adalah orang yang di hatinya ada kekafiran tetapi di lisan menyatakan keimanan. anda tidak termasuk dalam kategori ini karena anda mengakui kesalahan Anda dan ingin kembali ke jalan yang benar. Pikiran Buruk dan Syirik itu adalah penyakit hati yang sangat berbahaya, namun masih bisa diobati dan disembuhkan melalui taubat. Setan adalah musuh abadi manusia, ia akan selalu mencoba menggoda dan menjerumuskan kita ke jalan yang salah.  

Allah memberikan ujian kepada orang-orang beriman untuk meningkatkan derajatnya. Menghadapi ujian ini dengan sabar dan taubat adalah cara mendapatkan pahala. Cara Berubah dan Kembali ke Jalan Allah, yaitu dengan menyesali dosa-dosa di masa lalu, tidak mengulanginya lagi, dan bertekad untuk tidak melakukannya lagi. Mengucapkan syahadat adalah tanda kembali ke Islam, bahkan jika anda merasa telah keluar dari Islam karena dosa-dosa anda, bersyahadat kembali adalah cara yang sah. Berusaha keras untuk menjalankan shalat lima waktu dan shalat Jumat, serta ibadah-ibadah lainnya. Jangan sungkan untuk meminta tolong kepada Allah SWT agar diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah. Demikian, semoga Allah berkenan untuk memberikan kemudahan, taufiq dan ridho-Nya.

Sumber: www.konsultasisyariah.net
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses