Saudaraku, Hampir semua derita musibah, kesulitan, dan kesusahan yang kita alami dalam hidup adalah akibat atau buah dari dosa dan kesalahan yang kita perbuat. Siapa yang menanam dosa, bila tidak segera bertaubat pasti memanen derita. Penipu, kemungkinan besar akan ditipu. Pendusta, kemungkinan besar akan didusta. Pengkhianat, kemungkinan besar akan dikhianati. Pendurhaka kepada ibu dan bapak, kemungkinan besar akan didurhakai oleh putera puterinya.
Orang bakhil, kemungkinan besar akan dibakhili. Pemfitnah, kemungkinan besar akan difitnah. Penggosip, kemungkinan besar akan tergosipi. Pemaki, kemungkinan besar akan dimaki, dan begitu seterusnya. Bagi yang beriman, tiada pilihan lain kecuali ikhlas menerima akibat dari dosa itu, untuk menghapus dosa-dosanya. Selanjutnya, bagi yang suka beramal shalih, maka ia akan tertolong oleh amal baiknya sendiri. Yang suka memudahkan akan dimudahkan. Yang suka memaafkan akan dimaafkan. Yang suka berbagi akan banyak mendapatkan bagian.
Yang menutupi aib orang lain, akan ditutupi aibnya. Yang membahagiakan akan dibahagiakan. Bahkan yang jujur akan mujur dan tak terkhianati. Begitulah keseimbangan lajunya roda hidup. Hingga tak ada satu kebaikanpun yang tersiakan walau nampak tak ada satupun yang berterimakasih.Jadilah baik seperti seharusnya, dan jangan menjadi baik karena ingin diperlakukan baik oleh orang lain. “Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia”. – Ali bin Abi Thalib. Ya Rahman, Engkau Maha Baik dan menyukai kebaikan. Maka, hiasi seluruh keadaanku dan hidupku, hanya dengan kebaikan semata. (@msdrehem)