Saudaraku, Bahagia itu di hati. Bahagia bukan di mata, bukan di telinga, bukan di harta, bukan di rumah, bukan di kendaraan, dan bukan diposisi atau jabatan. Bahagia juga bukan di istri, bukan di suami, bukan di anak, bukan di hotel, dan bukan di tempat rekreasi, di dalam atau di luar negeri. Bahagia itu di hati. Hati itu dikuasai oleh Khaliqnya yang memberikan rasa pada hati.
Dia memberikan rasa bahagia hanya kepada orang yang berusaha untuk bahagia, lalu melanggengkan kebahagiaannya dengan: Rasa syukur sambil mengucap “Alhamdulillah”. Membagi kebahagiaannya. Banyak beribadah. Tidak mengkhianati syariatNYA. Nabi SAW, mengingatkan bahwa, rasa sedih adalah salah satu pintu masuknya setan pada diri manusia yang akan merusak kebahagiaan. Sebenarnya penyebab bahagia itu selalu ada, bahkan melimpah dalam diri kita, tapi banyak yang tak sadar lalu terjebak untuk memilih sedih dan menyusahkan diri, dengan terbiasa :
1.Membandingkan diri dengan orang lain. Padahal, setiap orang punya kesulitan dan kemudahannya sendiri sendiri.
2.Melihat lebih pada apa yang dimiliki orang lain, hingga lupa dan tak bersyukur pada hal hal baik yang dirasakan setiap hari seperti: Punya teman yang baik. Bisa tidur nyenyak. Masih bisa menghirup udara segar di pagi hari. Anak anak selalu sehat. Dan lain lain
3.Tidak ridlo dengan pembagianNYA.
- -Setiap manusia punya takaran rejeki dan perjalanan takdir sendiri sendiri.
- -Setiap manusia boleh punya keinginan, akan tetapi Allah yang punya pilihan.
- -Pilihan Allah adalah yang terbaik untuk hambaNYA.
4.Enggan melihat pada orang yang lebih susah dari dirinya
5.Gemar berandai andai, sehingga sering tidak fokus pada apa yang bisa dikendalikan, sehingga mudah didominasi rasa kecewa, sedih dan terbajak dari fikiran jernih atau logisnya.
- Ucapkan : “Bersama Allah, saya bahagia” lalu, tersenyumlah !
- Jangan lupa, bahwa bersama kesulitan pasti akan ada kemudahan
- Cerdaskan diri agar hati mudah melihat sisi positif dalam hidup dan mudah bersyukur. Dengan bersyukur, kebahagiaan ditambah dan kenikmatan hidup ditubi tubikan.
Ya Rahman, Jadikan kami hambaMU yang mudah bahagia, sehingga tak tergolong orang orang yang menolak untuk beriman pada takdirMU. (@msdrehem)