Bahagia dan berduka. Mungkin dua kata ini bercampur menjadi satu ketika seorang muslim merayakan idul fitri. Dia merasa bahagia karena bisa menunaikan puasa sebulan penuh dibulan Ramadhan dan mengoptimalkan rentetan ibadah lainnya seperti Shalat tarawih, I’tikaf, baca al Quran , sedekah dan lain sebagainya. Di sisi lain dia pun berduka karena moment-moment “kemesraan” dengan Allah dibulan suci ini telah usai. Kenangan indah dalam suasana ibadah bersama orang-orang sholeh menambah kesediaan dalam hatinya. Terbayang betapa antusiasnya kaum muslimin baik yang tua maupun yang muda, yang remaja maupun yang dewasa bahkan anak-anak kecil ikut meramaikan masjid sebagai pusat syiar islam ini. Tak ayal suasana religius ini membuat setiap muslim tenggelam dalam cinta kepada Allah, dan berharap agar sang Khaliq mengampuni dosa-dosanya dan memberi tambahan keberkahan dalam hidupnya. Lanjutkan membaca
Berlebaran Dengan Ampunan
Balas